Imbas Tarif AS, Ekonomi Thailand Kuartal III 2025 Melambat 0,6 Persen

Wait 5 sec.

Bendera Thailand terlihat di depan cakrawala kota dari atas kuil Buddha Wat Saket di Bangkok pada 8 Juli 2025. Foto: Lillian Suwanrumpha/AFPEkonomi Thailand tumbuh melambat dari perkiraan pada kuartal III 2025. Produksi pabrik yang melemah dan penurunan wisatawan menjadi dua faktor utama yang menekan kinerja ekonomi negeri Gajah Putih.Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Thailand mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III 2025 turun 0,6 persen dibanding kuartal sebelumnya. Angka ini lebih dalam dari ekspektasi kontraksi 0,3 persen dalam survei Bloomberg News.“Ini merupakan penurunan pertama dalam output triwulanan sejak akhir 2022 dan yang terdalam sejak pertengahan 2021,” ungkap lembaga tersebut, dikutip Bloomberg, Senin (17/11).Secara tahunan, ekonomi Thailand tumbuh 1,2 persen pada kuartal III, meleset dari proyeksi 1,6 persen dan melambat dibanding pertumbuhan 2,8 persen pada kuartal sebelumnya.Badan Perencana Ekonomi Nasional Thailand (NESDC) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2025 hanya mencapai 0,6 persen secara tahunan.Lembaga itu juga melihat pertumbuhan tahun depan berpotensi melambat menjadi 1,2 persen, turun dari perkiraan 2 persen untuk tahun ini.Seluruh mesin ekonomi Thailand melambat pada kuartal III, meliputi ekspor, produksi manufaktur, konstruksi, pengeluaran pemerintah, dan layanan pariwisata.Ilustrasi Tenanga Kerja Thailand. Foto: catastrophe_OL/ShutterstockData tersebut menunjukkan ekonomi Thailand tertekan oleh beban tarif AS, kondisi ekspor yang lebih ketat, ketidakstabilan politik setelah jatuhnya pemerintahan sebelumnya, serta penurunan jumlah wisatawan.Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, telah meluncurkan program stimulus konsumsi senilai USD 1,36 miliar. Sementara itu, Gubernur Bank Thailand yang baru berjanji akan menangani tumpukan besar utang rumah tangga.Kepala NESDC, Onfa Vejjajiva, mengatakan ia tidak memperkirakan terjadinya kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut karena sektor pariwisata dan konsumsi masyarakat diprediksi dapat menahan efek lemahnya ekspor pada akhir tahun.Ekonomi Thailand diperkirakan tumbuh 2 persen pada 2025, turun dari 2,5 persen pada 2024. Inflasi umum yang sudah berada di zona negatif selama tujuh bulan terakhir diperkirakan rata-rata berada di minus 0,2 persen tahun ini, sementara surplus transaksi berjalan diprediksi mencapai 2,8 persen dari PDB.Pertumbuhan tahun depan diperkirakan kembali melemah di kisaran 1,2 persen hingga 2,2 persen. Prospek ekonomi Thailand sangat bergantung pada hasil negosiasi tarif antara Thailand dan AS, yang berada dalam ketidakpastian setelah dihentikannya kesepakatan damai perdagangan yang sebelumnya ditengahi Presiden AS Donald Trump.-Reporter: Nur Pangesti