Saat Prabowo Bicara Digitalisasi Pendidikan: Gaya Boxing, Singgung Bullying

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto menyapa siswa saat meninjau pembelajaran dengan menggunakan papan interaktif digital (PID) sebelum peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Instagram/@presidenrepublikindonesiaPresiden Prabowo Subianto meluncurkan program digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11). Dalam momen tersebut, Prabowo bicara sejumlah hal. Mulai dari digitalisasi, kualitas guru, hingga adanya kasus bullying.Berikut serba-serbi peluncuran program tersebut:Bicara Pentingnya Digitalisasi dan Kualitas GuruMendagri Muhammad Tito Karnavian mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi. Foto: Kemendagri RIDalam pidatonya, Prabowo menyinggung pentingnya digitalisasi dan kualitas guru RI yang menurutnya masih kurang. Prabowo menyebut, guru di Indonesia perlu ditatar dan ditingkatkan kompetensinya."Digitalisasi ini adalah upaya kita untuk lompat. Kita tahu kekurangan-kekurangan ini, kita tahu guru perlu ditatar," kata Prabowo."Kita tahu ada beberapa mata pelajaran di mana guru-guru kita kurang kompetensinya, tidak salah seperti bahasa Inggris, bahasa asing, matematika, ya kan? Biologi, kimia, fisika, mungkin susah di daerah-daerah, laboratorium sulit dan sebagainya. Ini salah satu cara untuk lompat dan mempercepat," tambah dia.Prabowo berkomitmen akan memperbaiki seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Ia ingin semua sekolah terintegrasi seperti di Eropa."Kita ingin konsolidasi sekolah-sekolah itu. Kalau sekolah-sekolah itu muridnya sudah kurang, kita konsolidasikan dan kita bikin sekolah-sekolah yang bagus," kata dia."Rencana saya kita akan mulai bikin sekolah terintegrasi dengan fasilitas modern sama dengan sekolah yang ada di negara-negara maju. Saya memang begitu. Canangkan, canangkan, nanti kita akan menuju tercapai. Tapi kalau kita ragu-ragu, ragu-ragu nggak akan ada apa-apa," jelas Prabowo.Minta Kemendikdasmen Kaji KontenPresiden Prabowo Subianto didampingi Menko PMK Pratikno (kedua kiri), Mendikdasmen Abdul Mu'ti (kedua kanan), dan perwakilan siswa meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Senin (17/11/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTOPrabowo meyakini program digitalisasi pendidikan akan berjalan sukses. Ia mengingatkan semua pihak tidak berpuas diri. Ia meminta Kemendikdasmen untuk membentuk tim sebagai turunan dari program ini, dan mengkaji konten-konten agar bisa diterima oleh anak."Konten harus tambah dan kita harus berjiwa besar, kita harus terbuka. Cari konten terbaik dari mana pun di dunia. Belajar dari siapa pun yang terbaik," kata Prabowo."Sekarang kita punya sumber-sumber konten dari mana-mana saya minta Dikdasmen bikin tim mengkaji dan membuat penyesuaian bahan-bahan konten animasi dari mana pun disesuaikan supaya bisa diterima oleh anak-anak kita di seluruh Indonesia," tambah dia.Prabowo dapat laporan dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Interactive Flat Panel (IFP) yang akan disebar ke sekolah-sekolah hingga Desember mendatang akan mencapai 288 ribu. Sekarang sudah 172 ribu IFP disebar."Desember Menteri Dikdasmen menyampaikan insyaallah akan tercapai semua sekolah 288.000 sekian ratus. Bagus. Tahun depan kita punya sasaran yang lebih besar lagi," kata Prabowo.Sains Kunci KemakmuranPresiden Prabowo Subianto meninjau pembelajaran dengan menggunakan papan interaktif digital (PID) sebelum peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Instagram/@presidenrepublikindonesiaDalam kesempatan yang sama, Prabowo menegaskan pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan adalah fondasi kemakmuran bangsa. "Pendidikan dan teknologi, sains, ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, adalah kunci kemakmuran. Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak bisa menguasai sains dan teknologi," ujarnya.Eks Menhan ini menyebut bahwa pendidikan telah menjadi kekuatan utama bahkan sebelum Indonesia merdeka. Para tokoh kemerdekaan telah bergerak melalui instansi pendidikan."Kemerdekaan kita proklamasikan 17 Agustus tahun 45, tapi sebelumnya tokoh-tokoh pendidikan sudah melalui pesantren-pesantren, melalui sekolah-sekolah, melalui Taman Siswa, tumbuh kemampuan rakyat," katanya.Menurut Prabowo, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kekayaan yang sangat besar. Namun ia mengakui bahwa kekayaan itu tidak terkelola dengan baik.Ia mengajak semua pemimpin dari berbagai sektor mulai dari sektor agama hingga media untuk memahami kembali tujuan bernegara."Pemimpin agama, pemimpin buruh, pemimpin cendekiawan, pemimpin politik, pemimpin pengusaha, pemimpin tentara, pemimpin polisi, pemimpin budayawan, pemimpin wartawan harus mulai sadar apa itu berbangsa dan bernegara," ucapnya.Pesan Prabowo: Cintai Tanah AirCatatan Presiden Prabowo Subianto untuk para siswa saat peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Instagram/@presidenrepublikindonesiaPrabowo turut menyampaikan pesannya kepada seluruh murid dan guru di Indonesia. Pesan itu ditulis di IFP. "Belajar yang baik! Cintai ayah dan ibu! Hormati guru! Rukun sama teman! Cintai tanah air kita! Merdeka!," tulis Prabowo.Dalam agenda itu, Prabowo juga menyampaikan kepada para pelajar Indonesia bahwa masa depan bangsa Indonesia akan cerah."Masa depanmu cerah, Indonesia nanti insya Allah akan jadi negara yang hebat. Kita akan punya mobil buatan Indonesia sendiri. Motor buatan Indonesia sendiri," ujar Prabowo.Momen Hangat Prabowo Gaya Boxing vs SiswaPresiden Prabowo Subianto menyapa siswa saat meninjau pembelajaran dengan menggunakan papan interaktif digital (PID) sebelum peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Instagram/@presidenrepublikindonesiaDalam kesempatan itu, Prabowo sempat berbincang dengan guru dan siswa di kelas IX. Prabowo juga mendapat penjelasan seputar pembelajaran kegiatan di SMPN 4 Kota Bekasi.Prabowo lantas menyapa dan menghampiri satu persatu siswa dan siswi kelas IX B. Ternyata salah seorang siswa mengaku suka boxing. Prabowo terkejut mendengar siswa tersebut memiliki hobi boxing. Sambil bercanda, ia mengajak duel siswa tersebut."Boxing? Bener?" kata Prabowo.Prabowo langsung memperagakan gaya boxing, disambut siswa itu. Momen itu membuat semua orang seruangan tersenyum. Setelah itu, Prabowo langsung menyapa siswa-siswi lain di kelas IX B.Mau Sebar 1 Juta IFPPresiden Prabowo Subianto meninjau pembelajaran dengan menggunakan papan interaktif digital (PID) sebelum peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Instagram/@presidenrepublikindonesiaPrabowo mulai menggencarkan digitalisasi pendidikan. Salah satu caranya, selain memperbaiki sekolah yakni dengan menyebar lebih banyak IFP ke seluruh sekolah di Indonesia.Sejauh ini, baru 172 ribu IFP yang disebar ke sekolah. Prabowo mau menambah sebanyak 1 juta IFP pada tahun depan. Nantinya, setiap sekolah akan memiliki 3 smartboard untuk belajar di kelas."Tahun depan sasaran kita adalah menambah 3 panel, berarti 3 kelas lagi untuk semua sekolah di Indonesia. Berarti tahun depan kita akan pasang Insyaallah 1 juta panel kira-kira," ujar Prabowo.Respons soal Kasus BullyingPresiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Mendikdasmen Abdul Mu'ti (kedua kanan) menyapa siswa-siswa sebelum meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Senin (17/11/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTOPrabowo juga memberikan atensi terkait fenomena kasus perundungan atau bullying di sekolah. Ia menegaskan, kasus bullying harus diatasi."Itu harus kita atasi," kata Prabowo.Kasus dugaan bullying ramai disorot baru-baru ini. Teranyar, seorang siswa berinisial MH (13) di Tangerang Selatan meninggal dunia diduga menjadi korban perundungan alias bullying oleh teman kelasnya.