Workshop Pengembangan Ekspor UMKM Berbasis Komoditas Unggulan Daerah yang dirangkaikan dengan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) KADIN Kalimantan Barat. Foto: Dok. Kanwil Kemenkum KalbarHi!Pontianak - Workshop Pengembangan Ekspor UMKM Berbasis Komoditas Unggulan Daerah yang dirangkaikan dengan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) KADIN Kalimantan Barat Tahun 2025 resmi dibuka di Hotel Novotel Pontianak. Kegiatan strategis ini menghadirkan jajaran pimpinan daerah, instansi pemerintah, perbankan, serta pelaku usaha dari seluruh Kalimantan Barat, Sabtu, 22 November 2025.Acara dihadiri oleh Menteri UMKM RI, Gubernur Kalimantan Barat, Forkopimda Kalbar, para direktur bank (BI, BNI, Kalbar, BRI, Mandiri), kepala OPD Kalbar, Ketua KADIN Provinsi serta KADIN se-Kalbar, HIPMI Provinsi dan kabupaten/kota, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Kalbar Farida, serta Helpdesk AHU.Kegiatan dibuka melalui pemukulan gong sebagai simbol dimulainya Rapimprov KADIN Kalbar dan Workshop Kementerian UMKM. Acara juga dirangkaikan dengan peresmian SPPG MBG KADIN serta penyerahan KUR Bank Mandiri secara simbolis kepada pelaku UMKM.Kepala Divisi Pelayanan Hukum hadir mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat Jonny Pesta Simamora. Kehadiran ini menjadi bentuk dukungan Kanwil dalam memperkuat ekosistem usaha melalui peningkatan legalitas, layanan hukum, dan pendampingan kepada pelaku UMKM.Kakanwil Kemenkum Kalbar dalam keterangannya menyampaikan bahwa Kanwil berkomitmen untuk hadir sebagai mitra strategis dunia usaha."Legalitas adalah fondasi penting bagi pelaku UMKM untuk naik kelas dan masuk ke pasar ekspor. Kanwil Kemenkumham Kalbar akan terus memperluas layanan perseroan perorangan, kekayaan intelektual, serta layanan AHU lainnya agar UMKM kita semakin kuat, terlindungi, dan berdaya saing," ujar Kakanwil.Beliau juga menambahkan bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci utama. "Kolaborasi antara pemerintah, perbankan, KADIN, dan pelaku usaha harus terus diperkuat untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tegasnya.Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM melaporkan bahwa kegiatan ini menghadirkan 170 pelaku usaha menengah berbasis komoditas unggulan, seperti Kratom, Arwana, Kelapa, Pinang, Lidi, Silika, Lidah Buaya, Pisang Nipah, dan Tengkawang.Kegiatan ini bertujuan menggali peluang ekspor, memperluas akses pembiayaan, memperkuat jejaring kemitraan, serta meningkatkan kapasitas pelaku usaha.Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyampaikan harapan agar Kementerian UMKM dapat semakin mendorong pengembangan produk unggulan daerah untuk menembus pasar ekspor. Gubernur juga menekankan pentingnya memperkuat penyaluran KUR sebagai motor penggerak peningkatan ekonomi masyarakat.Menteri UMKM RI Maman Abdurahman dalam arahannya menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional dan perlu mendapat dukungan penuh melalui akses permodalan, kemudahan legalitas, pemanfaatan digitalisasi, serta peningkatan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar global.Forum ini membahas isu-isu strategis seperti penguatan legalitas, kemudahan perizinan, digitalisasi UMKM, peningkatan akses pembiayaan, serta pengembangan usaha berbasis potensi daerah.Kanwil Kemenkum Kalbar menyatakan komitmennya untuk terus memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui layanan legalitas perseroan perorangan, kekayaan intelektual, dan layanan AHU lainnya.Sebagai tindak lanjut, Kanwil akan memperkuat koordinasi dengan KADIN dan instansi terkait, meningkatkan sosialisasi layanan hukum, serta memperluas pendampingan legalitas bagi pelaku usaha.Kanwil juga akan membuka layanan publik AHU dan KI pada kegiatan Car Free Day (CFD) yang diselenggarakan oleh KADIN Kalbar bersama Kementerian UMKM RI pada 23 November 2025 sebagai bentuk dukungan langsung terhadap pelaku UMKM dan masyarakat.