Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Antara)JAKARTA - Bank Indonesia (BI) ungkapkan telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) hingga 18 November 2025 mencapai Rp289,91 triliun, termasuk pembelian di pasar sekunder dan program debt switching dengan Pemerintah sebesar Rp212,60 triliun."Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai mekanisme pasar, terukur, transparan, dan konsisten dengan program moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian sehingga dapat terus menjaga kredibilitas kebijakan moneter," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu, 19 November.Ia menambahkan Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian.Menurutnya kebijakan moneter ditempuh melalui penurunan suku bunga BI-Rate, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan ekspansi likuiditas moneter.Adapun, BI-Rate telah turun sebesar 150 bps, yaitu 25 bps pada September 2024 dan 125 bps selama tahun 2025 menjadi 4,75 persen hingga Oktober 2025, yang merupakan level terendah sejak tahun 2022.Ia menyampaikan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah terus diperkuat dengan intervensi di pasar off-shore melalui NDF dan intervensi di pasar domestik melalui pasar spot, DNDF, serta pembelian SBN di pasar sekunder.Sejalan dengan itu, Perry mengatakan Bank Indonesia menetapkan suku bunga instrumen moneter valas yang kompetitif untuk menjaga daya tarik penempatan dana di Indonesia yang dapat mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.Adapun, ekspansi likuiditas Rupiah juga ditempuh Bank Indonesia melalui penurunan posisi instrumen moneter SRBI dari Rp916,97 triliun pada awal tahun 2025 menjadi Rp699,30 triliun pada 17 November 2025.