Pintu SMAN 72 Jakarta dijaga aparat gabungan pascaledakan/ Foto: Karisa/ VOI JAKARTA - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan, proses pemeriksaan terhadap pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta, tertunda lantaran kondisi kesehatan yang belum stabil.Menurut Putu Kholis, penyelidik masih memantau kondisi Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) berinisial F yang menjadi pelaku dalam insiden tersebut. Hingga kini pelaku ABH menjalani perawatan intensif ruang rawat inap RS Polri Kramat Jati.Pada Senin 17 November 2025, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menggelar rapat koordinasi bersama Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas terkait, Densus 88, serta tim dokter."Dari hasil rapat itu, disusun rencana permintaan keterangan terhadap pelaku ABH yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada rentang 17–21 November 2025," ucapnya kepada media di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 18 November 2025.Putu Kholis mengaku, pihaknya bersama pendamping termasuk psikolog telah mendatangi RS Polri untuk bertemu tim dokter yang menangani ABH.Namun, pada Selasa 18 November 2025 pagi, kondisi pelaku ABH masih belum stabil dan belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.“Terpantau sampai tadi pagi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.Meski begitu, polisi tetap melanjutkan langkah lain dalam proses penyelidikan."Pendalaman terhadap bukti digital dan barang bukti yang sedang dianalisis Puslabfor terus berjalan," tambahnya.Selain itu, pemeriksaan saksi-saksi serta sejumlah anak lain yang telah dijadwalkan pada pekan ini juga tetap dilakukan.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto sebelumnya menyampaikan polisi telah memeriksa 46 saksi anak berstatus sebagai siswa - siswi.Menurutnya, pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan observasi dari tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor)."Penyidik hari ini memeriksa saksi anak 46 orang (paralel dengan giat observasi dari APSIFOR), lanjutan sita barang bukti dari tubuh korban di RSIJ (Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih)," ucap Kombes Budi.Budi menerangkan, pemeriksaan terhadap ayah dari ABH juga sudah dilakukan.“Ayah ABH kami sudah ambil keterangannya hari ini yang diambil keterangan saksi anak,” imbuhnya.Insiden ledakan bom terjadi di lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara pada Jumat 7 November 2025 siang.Atas ledakan itu, sejumlah korban dilarikan ke rumah sakit. Total korban akibat peristiwa ledakan tersebut sebanyak 96 orang.