Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina, Agung Wicaksono di Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanPT Pertamina (Persero) menjelaskan progres merger tiga anak usaha yang ditargetkan rampung pada 2026. Ketiga anak perusahaan tersebut yaitu, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Pertamina International Shipping.Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, mengatakan perusahaan mendukung rencana perampingan BUMN, termasuk Pertamina. Danantara Indonesia juga tengah melakukan rasionalisasi BUMN yang saat ini berjumlah sekitar 1.000 entitas.“Pertamina mendukung sepenuhnya arahan Danantara tersebut. Langkah ini sangat penting mengingat Pertamina memiliki portofolio perusahaan yang luas dan tersebar di berbagai jenis usaha, sehingga diperlukan penataan ulang,” kata Agung saat Rapat Komisi VI DPR, Rabu (19/11).Agung menjelaskan tujuan utama program streamlining atau perampingan adalah agar Pertamina bisa fokus pada bisnis inti di bidang minyak dan gas, pengolahan, distribusi energi, serta energi baru dan terbarukan. Dengan begitu, perusahaan diharapkan memiliki daya saing lebih tinggi dan lebih efisien dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Selain itu, lanjut Agung, fungsi-fungsi yang selama ini mengalami duplikasi dan menambah beban perusahaan dapat dikurangi. Dengan demikian, program ini ditargetkan memberi nilai tambah lebih besar bagi pemegang saham.Salah satu program streamlining yang dilakukan Danantara terhadap Pertamina adalah integrasi tiga sektor bisnis yang berperan menyediakan energi untuk masyarakat, yaitu commercial and trading, refinery dan petrochemical (kilang), serta logistik kelautan (marine/perkapalan).“Saat ini proses penggabungan atau integrasi bisnis tersebut sedang dilakukan secara internal untuk mencapai persetujuan sesuai dengan prosedur,” ungkap Agung.Ilustrasi pekerja Pertamina International Shipping. Foto: Dok. PISIa menambahkan, pembahasan terbaru dilakukan hari ini dalam koordinasi bersama Dewan Komisaris Pertamina agar aksi korporasi ini bisa terlaksana pada 2026.“Siang ini kami akan melanjutkan pembahasan dengan Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan atas detail teknis, dengan target persiapan go live pada 2026,” jelasnya.Selain integrasi di sektor hilir, Agung menyampaikan bahwa Danantara juga tengah memproses konsolidasi empat sektor bisnis Pertamina, yaitu sektor rumah sakit melalui Pertamina Bina Medica (IHC), sektor perhotelan melalui PT Patra Jasa bersama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), sektor penerbangan melalui PT Pelita Air Service (PAS) di bawah koordinasi PT Garuda Indonesia, dan sektor asuransi yang dikoordinasikan oleh Indonesia Financial Group (IFG).Agung menuturkan, sebagai bagian dari perampingan, perseroan juga telah menuntaskan likuidasi dua entitas perusahaan yang tidak lagi memiliki kontribusi, yakni perusahaan asuransi TRB London dan Pertamina Energy Services Private Limited yang berbasis di Singapura, yang sebelumnya merupakan anak usaha Petrol.