Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam konferensi pers di kediamannya, Minggu (23/11/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanPemerintah menelusuri perusahaan pemilik gudang di Sabang, Aceh, yang kedapatan menyimpan 250 ton beras impor ilegal. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan beras ditemukan di gudang milik PT Multazam Sabang Group (MSG). "Kita telusuri. Sekarang ini langsung tadi Pak Kapolda langsung mengatakan kami tindak lanjuti," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (24/11). Beras tersebut kini telah disita dan dipastikan tidak akan keluar dari gudang hingga proses hukum selesai. Amran mengatakan penanganan kasus ini akan dilanjutkan melalui mekanisme hukum."Nanti keputusan di pengadilan. Tetapi yang jelas tidak boleh keluar. Kalau dulu pernah terjadi jagung 2017, kami dapatkan barangnya sudah rapat di Surabaya, tetapi izinnya belum keluar dari pertanian. Langsung kami suruh balik semua. Kalau tidak salah empat kapal waktu itu. Dulu pernah terjadi seperti ini. Ini mirip," jelasnya. Ilustrasi penjualan beras. Foto: Dok. IstimewaAmran mengaku mendapatkan laporan tersebut pada sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu ia sedang diinfus karena kelelahan setelah menjalani rangkaian kunjungan kerja.Setelah menerima laporan, Kementan langsung menghubungi Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk melakukan penyegelan. Beras impor tanpa izin itu kini tidak boleh keluar dari gudang penyimpanan.“Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam, langsung disegel ini berasnya. Nah, enggak boleh keluar,” tegasnya.Kasus ini dianggap serius karena justru muncul di tengah melimpahnya cadangan beras nasional. Amran menyebut, Presiden Prabowo Subianto sudah mewanti-wanti agar Indonesia tidak melakukan impor karena stok dalam negeri sangat tinggi.