Layanan Feri Bahrain - Qatar akan Memudahkan Penumpang Internasional

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Sumber: Masar Group)JAKARTA - Sebuah layanan baru feri akan mengangkut penumpang internasional antara Bahrain dan Qatar, langkah yang bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung menjelang rencana visa wisata Teluk terpadu.Perjalanan feri berdurasi 70 menit ini akan menghubungkan Saadah Marina di Pulau Muharraq di Bahrain ke Pelabuhan Al Ruwais di Qatar, ungkap operator layanan Masar Group dalam sebuah pernyataan."Proyek strategis ini membuka jalan bagi peningkatan perjalanan laut, memfasilitasi pergerakan warga negara dan penduduk, mendukung pariwisata, dan memperkuat tatanan sosial dan budaya," kata Sheikh Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Bahrain Abdullah bin Ahmed Al Khalifa, melansir The National 15 November.Layanan feri ini merupakan "investasi signifikan" di sektor pariwisata maritim dan pendorong perekonomian negara, tambah Sheikh Abdullah.Masar Group, anak perusahaan Mumtalakat Holding Company di Bahrain, mengatakan layanan feri Bahrain-Qatar merupakan alternatif yang "cepat dan nyaman" untuk perjalanan darat dan udara.CEO Masar Yousif Al Mana Group mengatakan, penumpang dapat memesan perjalanan feri menggunakan aplikasi.Proyek ini sejalan dengan Visi Ekonomi Bahrain 2030 untuk mendiversifikasi pendapatannya dari sektor minyak.Langkah ini juga dilakukan di tengah desakan untuk membangun jalur kereta api antara enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) guna memudahkan transportasi orang dan barang. Proyek kereta api Teluk, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2030, diharapkan dapat memfasilitasi perdagangan, meningkatkan pariwisata, dan berkontribusi pada agenda diversifikasi ekonomi nasional mereka.Layanan feri laut ini juga hadir menjelang peluncuran percontohan Unified GCC Tourist Visa, yang dijadwalkan pada kuartal ini, untuk menguji sistem tersebut sebelum peluncuran penuh.Program visa ini merupakan inisiatif bergaya Schengen yang memungkinkan warga negara non-Teluk untuk mengunjungi salah satu dari enam negara di kawasan tersebut dengan satu visa. Program ini juga dikenal sebagai GCC Grand Tours Visa.Bahrain diketahui tengah berupaya meningkatkan jaringan udaranya untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional dan memperkuat posisinya sebagai pusat penerbangan dan logistik. Negara ini bertujuan untuk bersaing di kawasan yang sudah memiliki pusat perjalanan mapan di Abu Dhabi, Dubai, dan Doha, sementara Arab Saudi berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan infrastruktur penerbangannya.Minggu ini, Bahrain juga menandatangani perjanjian awal dengan AirAsia untuk mendirikan pusat di negara tersebut. Capital A, maskapai penerbangan Malaysia, menandatangani surat perjanjian kerja sama dengan Kementerian Perhubungan Bahrain.