Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman. (Ist)JAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan sejumlah komoditas unggulan Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki peluang besar menjadi motor ekspor baru Indonesia.Hal itu, disampaikan Maman saat berdialog dengan pelaku usaha dan KADIN Kalbar dalam rangka pemetaan hambatan ekspor UMKM daerah.Menurut Maman, Kalbar memiliki potensi ekonomi besar melalui komoditas lokal seperti kratom, ikan arwana, kelapa, lidah buaya, dan berbagai produk turunannya. Dengan pengelolaan yang tepat, komoditas tersebut dapat menjadi penggerak ekspor yang signifikan bagi perekonomian daerah.“Bersama KADIN Kalimantan Barat, kita ingin mendorong UMKM naik kelas melalui optimalisasi komoditas unggulan yang berpotensi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 23 November.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor Kalimantan Barat pada tahun 2024 mencapai 2,086 miliar dolar AS atau sekitar Rp33,38 triliun. Sementara pada periode Januari hingga September 2025, nilai ekspor telah menembus 1,422 miliar dolar AS atau Rp22,76 triliun.Melalui workshop ini, sambung Maman, pemerintah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap tantangan yang dihadapi para pengusaha UMKM, mulai dari kapasitas produksi, kualitas produk, akses pembiayaan, hingga penggunaan teknologi.“Jika kendalanya pembiayaan, kita akan bantu menghubungkan dengan lembaga keuangan. Jika masalahnya pada teknologi, misalnya kualitas produk kratom, kita akan dukung proses standardisasi agar memenuhi syarat ekspor,” katanya.Maman juga menegaskan pentingnya penguatan kapasitas produksi dan standardisasi produk, perluasan akses pembiayaan yang inovatif, serta peningkatan akses pasar global melalui strategi branding, market intelligence, dan penetrasi pasar ekspor yang lebih terarah.“Kolaborasi dengan KADIN Kalimantan Barat menjadi jembatan strategis yang menghubungkan UMKM, industri besar, offtaker, lembaga pembiayaan, hingga pemerintah daerah, sehingga rantai pasok ekspor dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan,” tuturnya.Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai potensi ekspor daerah sangat besar dan harus dikelola secara kompetitif sesuai kebutuhan pasar internasional.“Kita memiliki kratom, arwana, kelapa dan turunannya, pinang, serta berbagai produk khas dari Singkawang dan daerah lainnya. Potensi ini perlu diperkuat melalui standardisasi, peningkatan kapasitas, dan penguatan branding untuk meraih pasar global,” ujarnya.Ria Norsan berharap sinergi ini dapat membuka lebih banyak peluang ekspor sekaligus memperkuat posisi UMKM Kalimantan Barat di pasar internasional.Menurut Ketua Umum KADIN Kalimantan Barat, Arya Rizqi Darsono, langkah ini adalah komitmen nyata pelaku usaha dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.“Ini merupakan bentuk sinergi strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat,” ucapnya.