Atraksi wisata di Tanjung Lesung. (dok. Tanjung Lesung)JAKARTA - Kawasan wisata Tanjung Lesung kembali menarik perhatian wisatawan akhir pekan ini. Destinasi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut dipadati pengunjung yang datang menikmati panorama pantai, aktivitas liburan seru, serta fasilitas resort yang menjadi daya tarik utamanya.Suasana semakin hidup ketika Bandara Salakanagara, yang berada di dalam kawasan wisata, menjadi pusat kegiatan dirgantara yang menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pelancong.Di tengah ramainya wisatawan yang berlibur, langit Tanjung Lesung dipenuhi berbagai atraksi penerbangan sebagai bagian dari Aero Sport Fest 2025, menjadikan kawasan ini tak hanya menawarkan pesona pesisir, tetapi juga hiburan atraktif yang memperkaya ragam wisata di Banten.Sekitar 500 pengunjung kemudian berkumpul di area bandara untuk menyaksikan rangkaian pertunjukan udara. Selain itu, ada pula tujuh atraksi paramotor bermanuver dari arah barat, disusul pesawat aeromodelling dan drone yang mempertontonkan aksi kejar-kejaran di langit.Suasana di sekitar hanggar pun mendadak riuh oleh tepuk tangan dan sorak kagum dari para penonton. Festival tahunan yang digelar Pusat Teritorial TNI Angkatan Udara (Pusterau) bersama Tanjung Lesung ini kembali hadir dengan konsep yang lebih luas.Tidak hanya menampilkan olahraga dirgantara, tetapi juga menghadirkan komunitas kreatif seperti Basecamp XAuto, Komunitas Campervan Indonesia, serta berbagai pelaku UMKM untuk meramaikan akhir pekan.Di tengah nuansa resort yang tenang, tak sedikit keluarga memanfaatkan acara ini sebagai kesempatan berlibur. Anak-anak berlarian di sekitar area festival, sementara orang tua menikmati suasana pantai dan sesekali menengok ke langit mengikuti setiap atraksi."Festival ini bukan hanya ajang hiburan. Tapi juga untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap dunia dirgantara, melalui kegiatan edukatif, rekreatif dan produktif,” ujar Kepala Pusat Teritorial TNI AU (Kapusterau), Marsma TNI Tjahja Elang Migdiawan, S.T., M.M, didampingi jajaran Pusterau di hanggar Bandara Salakanagara.Atraksi wisata di Tanjung LesungIa juga menjelaskan alasan pemilihan Tanjung Lesung sebagai lokasi acara, karena kawasan ini mampu menyatukan kegiatan dirgantara dengan pariwisata dan aktivitas komunitas."Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Tanjung Lesung yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik, aman, dan lancar," katanya.Tjahja Elang Migdiawan mengungkapkan, minat generasi muda terhadap dunia dirgantara semakin meningkat. Hal itu terlihat dari banyaknya anak muda yang terlibat dalam atraksi tahun ini. Ia pun berdiskusi dengan manajemen Tanjung Lesung mengenai peluang memasukkan aerosport sebagai ekstrakurikuler di SMA 2 President (Boarding School), mulai dari paralayang hingga paramotor."(Mengapa begitu) Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah pembinaan potensi kedirgantaraan yang aman dan menyenangkan," jelasnya.Ia juga menyoroti pentingnya pembinaan berlisensi bagi para pilot olahraga, serta kehadiran para pejabat penerbangan seperti Captain Meggy dari PPI Curug dan Captain Win Winarso dari DKPPU untuk mendorong proses SPL (Sport License) yang lebih terarah.Selain atraksi udara, festival menyediakan berbagai kegiatan ramah anak dan pengunjung umum: lomba mewarnai TK, lomba menggambar SD, hingga kompetisi fotografi. Semua pemenang diumumkan langsung pada hari yang sama, menambah keriuhan acara.Komunitas campervan juga memamerkan kendaraan unik, mulai dari motorhome hingga caravan.“Ini kombinasi yang menarik, memadukan wisata, dirgantara, dan komunitas,” kata Jaka, Ketua Komunitas Campervan Indonesia.Direktur Utama Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo, menyambut baik pelaksanaan Aero Sport Fest 2025. Ia menegaskan komitmen kawasan ini untuk terus mendukung perkembangan dunia dirgantara di Indonesia.Runway Bandara Salakanagara yang sudah mencapai 600 meter rencananya akan diperpanjang hingga 200–400 meter."Dan saat ini komunitas Bandara Salakanagara (yang berlatih) terus bertambah, diantaranya Indonesian Flying Club, kemudian Bandung Flying Club, kemudian sekolah-sekolah Flying Club yang lain," ujarnya.Direktur Operasional Tanjung Lesung, Kunto Wijoyo, menambahkan bahwa aktivitas di bandara semakin ramai dari minggu ke minggu."Seminggu sekali pasti ada yang landing di sini dari berbagai pihak," katanya.Kunto optimistis Bandara Salakanagara dapat berkembang menjadi pusat olahraga dirgantara yang besar. Setelah fase pembangunan hanggar dan airstrip, kini fokus pengembangan beralih pada perluasan kegiatan aerosport dan peningkatan fasilitas."Ada kemungkinan tahun depan akan dibangun satu hanggar lagi sebagai bagian dari pengembangan menuju pusat kegiatan dirgantara,” ujarnya.Sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), Tanjung Lesung terus membuka peluang kerja sama, mulai dari flying school, komunitas dirgantara, penyelenggara event outdoor, hingga wisata keluarga."Tadi saya sudah berbicara dengan Kapusterau, dan mereka siap mendorong pengembangan kedirgantaraan di Tanjung Lesung. Ini sangat menjanjikan, sekaligus bentuk komitmen kami bahwa kami ingin Tanjung Lesung menjadi tempat yang nyaman bagi siapapun yang ingin berkegiatan (olahraga) di laut, darat, maupun udara,” tutup Kunto.