Komisi VIII DPR Desak Pemerintah Minimalisir Dampak Bencana Erupsi Semeru

Wait 5 sec.

Anggota TRC BPBD Lumajang saat melakukan pemantauan luncuran awan panas Semeru pada Rabu (19/11/2025) sore. ANTARA/HO-BPBD LumajangJAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI, Mahdalena mendesak pemerintah bergerak cepat melakukan berbagai langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak bencana erupsi Semeru di Jawa Timur. Khususnya bagi warga masyarakat yang berada di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. “Erupsi Semeru ini harus segera ditangani dampaknya oleh pemerintah. Pemerintah harus hadir dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat," ujar Mahdalena, Kamis, 20 November. "Pendirian posko pengungsian dan pemenuhan kebutuhan dasar warga harus dilakukan segera,” imbuhnya.  Menurut Mahdalena, fenomena erupsi gunung berapi termasuk yang saat ini terjadi di Gunung Semeru mempunyai dampak yang besar. Ia menilai, erupsi bisa berlangsung dalam kurun waktu lama yang membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas dengan leluasa.  "Untuk itu, situasi ini harus diantisipasi agar berbagai dampak negatif bencana tidak memunculkan banyak korban jiwa,” tegasnya. Legislator PKB itu pun menegaskan, pemerintah harus melakukan pendataan rinci terhadap seluruh kawasan terdampak, sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Ia juga meminta pemerintah menyediakan fasilitas air bersih, kebutuhan pangan, serta layanan darurat lainnya bagi masyarakat terdampak. “Kami meminta pemerintah mengawasi secara ketat agar masyarakat tidak memasuki zona berbahaya. Kita tentu tidak ingin ada korban akibat erupsi Semeru. Karena itu, tindakan cepat, terukur, dan taktis sangat dibutuhkan,” katanya. Mahdalena juga mendorong pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan pelayanan kesehatan tanpa terkecuali bagi warga terdampak. Termasuk penyediaan masker, agar masyarakat tidak semakin terdampak abu vulkanik.  "Pemerintah harus membagikannya secara merata dan memastikan masker tersebut benar-benar digunakan,” tegasnya. Jika ada warga yang terluka dan perlu dirawat, pemerintah harus memastikan pelayanan kesehatan diberikan secara optimal. Jangan ada satu pun korban yang tidak mendapatkan perawatan,” lanjut anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. Diketahui, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Rabu, 29 November, pukul 16.00 WIB. Status gunung tersebut dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level IV (Awas).   Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak, serta menghindari kawasan selatan–tenggara hingga jarak 20 kilometer.