Ilustrasi. Unsplash/Tetiana SHYSHKINA)JAKARTA - Badan intelijen dalam negeri Inggris MI5 memperingatkan anggota parlemen negara itu terkait peningkatan aktivitas agen mata-mata China mengumpulkan informasi dan memengaruhi aktivitas politik, peringatan terbaru mengenai dugaan mata-mata terkait Beijing di parlemen.Anggota parlemen diberitahu, mata-mata Negeri Tirai Bambu menargetkan mereka dengan menyamar sebagai headhunter atau perusahaan untuk melakukan kontak, dengan dua orang menghubungi melalui LinkedIn untuk "melakukan penjangkauan dalam skala besar atas nama" Pemerintah Tiongkok.Para politisi di majelis rendah dan tinggi parlemen mengatakan MI5 telah menyatakan, Kementerian Keamanan Negara Tiongkok "secara aktif menjangkau individu-individu di komunitas kami."Menteri Keamanan Inggris Dan Jarvis mengatakan kepada parlemen, peringatan tersebut mengungkapkan "upaya terselubung dan terencana" oleh Beijing untuk mencampuri politik Inggris dan mengatakan pemerintah akan meluncurkan rencana kontra-spionase untuk mengatasi ancaman tersebut."MI5 telah menyatakan aktivitas ini dilakukan oleh sekelompok perwira intelijen Tiongkok, yang seringkali menyamar melalui penggunaan perusahaan penyamaran atau headhunter eksternal," katanya, dilansir dari Daily Sabah 19 November.Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris dan Tiongkok telah saling tuding terkait dugaan mata-mata. Kedutaan Besar Tiongkok di London mengatakan tuduhan terbaru tersebut "murni rekayasa dan fitnah jahat.""Kami mengutuk keras tindakan tercela pihak Inggris tersebut dan telah mengajukan keberatan tegas kepada mereka," kata seorang juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan."Kami mendesak pihak Inggris untuk segera menghentikan sandiwara tuduhan palsu dan pembenaran diri yang dibuat-buat ini, dan berhenti melangkah lebih jauh ke arah yang salah dalam merusak hubungan Tiongkok-Inggris," lanjutnya.Peringatan baru ini muncul setelah jaksa penuntut Inggris membatalkan kasus pada bulan September terhadap dua pria Inggris yang didakwa memata-matai anggota parlemen untuk China, dengan mengatakan Pemerintah Inggris tidak memberikan bukti yang jelas untuk menunjukkan Beijing merupakan ancaman bagi keamanan nasionalnya.Kegagalan kasus ini memicu tuduhan dari politisi oposisi, Perdana Menteri Keir Starmer memprioritaskan hubungan yang lebih baik dengan Beijing daripada keamanan nasional. Pemerintah membantahnya.Hal ini juga terjadi hanya beberapa minggu sebelum pemerintah harus memutuskan apakah akan menyetujui kedutaan besar Tiongkok baru yang besar di London yang menurut para kritikus akan menimbulkan risiko keamanan.Pada Bulan Oktober, MI5 mengatakan mata-mata Tiongkok membuat iklan lowongan kerja palsu untuk mencoba memikat para profesional Inggris agar menyerahkan informasi, dengan ribuan postingan mencurigakan ditempatkan di platform rekrutmen daring.Dalam pidato tahunannya bulan lalu, Direktur MI5 Ken McCallum mengatakan mata-mata Tiongkok menimbulkan ancaman keamanan nasional setiap hari dan dinasnya telah "melakukan intervensi operasional" terhadap Tiongkok hanya seminggu sebelumnya.Menteri Jarvis mengatakan kepada parlemen, menteri luar negeri telah berbicara dengan mitranya dari Tiongkok pada 6 November dan mengungkapkan, segala aktivitas yang berusaha merusak keamanan nasional Inggris tidak akan ditoleransi.Ia mengatakan Inggris akan menghabiskan 170 juta pound untuk meningkatkan teknologi enkripsi yang digunakan oleh pegawai negeri sipil untuk melindungi pekerjaan sensitif, sebagai tanggapan atas ancaman dari Tiongkok dan pihak lainnya.Juga akan ada panduan keamanan bagi para kandidat Pemilu dan rencana untuk memperketat aturan tentang donasi politik, sementara peralatan pengawasan buatan Tiongkok telah disingkirkan dari situs-situs sensitif.Para anggota parlemen harus berhati-hati karena "Tiongkok memiliki ambang batas yang rendah untuk informasi apa yang dianggap berharga", kata Menteri Jarvis, seraya menambahkan China juga mengintervensi kegiatan akademik di universitas-universitas Inggris.Ia mengatakan para menteri akan mengadakan acara tertutup dengan para pemimpin universitas untuk menyoroti risiko campur tangan asing.