Ilustrasi bawang putih (Pexels/Nick Collins)JAKARTA - Aroma tubuh bukan hanya dipengaruhi oleh kebersihan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa apa yang kita makan dapat mempengaruhi aroma alami dari dalam tubuh.Menurut Lina Begdache, asisten profesor studi kesehatan dan kebugaran di State University of New York at Binghamton, mengatakan bahwa makanan berinteraksi dengan bakteri usus dan zat kimia tubuh, yang kemudian mempengaruhi aroma tubuh.“Saat makanan dicerna, interaksi antara zat kimia dalam makanan dan bakteri di usus melepaskan zat yang bisa menghasilkan bau napas tidak sedap atau halitosis,” kata Lina, dikutip dari BBC, pada Senin, 17 November 2025.Makanan yang sudah dicerna oleh tubuh juga bisa keluar melalui keringat, bereaksi dengan bakteri di kulit, dan menghasilkan aroma yang tidak sedap. Adapun makanan yang bisa menyebabkan aroma tajam pada tubuh adalah sayuran cruciferous, seperti brokoli, kubis, hingga kembang kol.“Sayuran cruciferous sangat kaya akan senyawa sulfur yang dapat mempengaruhi bau tubuh,” tutur ahli gizi, Kerry Beeson.Makanan lainnya yang bisa berpengaruh besar pada aroma tubuh adalah bawang, terutama bawang putih yang bisa membuat napas bau. Protein hewani seperti daging juga menghasilkan aroma tubuh yang lebih kuat.“Daging dan ikan menghasilkan bau khas karena protein hewan yang dipecah dan berinteraksi dengan bakteri kulit,” lanjut Beeson.Penelitian juga menemukan bahwa pria yang berhenti makan daging selama dua minggu memiliki aroma tubuh yang lebih lembut dan lebih menyenangkan. Kebiasaan makana daging setiap hari juga sebenarnya tidak sesuai dengan pola makan manusia secara evolusioner.Sementara itu, beberapa jenis ikan juga mengandung trimetilamina. Ini merupakan senyawa berbau tajam yang pada sebagian orang dapat memicu kondisi fish odor syndrome.