Ilustrasi bendera PBB. Foto: Alexandros Michailidis/ShutterstockDewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (17/11) menyetujui resolusi rancangan perdamaian di Gaza usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Usulan ini mencakup pengerahan pasukan internasional serta jalur menuju negara Palestina di masa depan.Ada 13 suara yang mendukung teks tersebut, yang diklaim Trump akan membawa lebih banyak Perdamaian di seluruh Dunia. Rusia dan Cina yang abstain dalam voting tanpa veto tersebut."Resolusi hari ini merupakan langkah penting lainnya yang akan memungkinkan Gaza untuk berkembang dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan Israel hidup dalam keamanan," kata Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, usai voting, dikutip dari AFP.Namun Hamas, yang dikecualikan dari peran pemerintahan apa pun di Gaza berdasarkan resolusi tersebut, mengatakan bahwa resolusi itu tidak memenuhi tuntutan dan hak-hak politik serta kemanusiaan rakyat Palestina.Teks tersebut, yang direvisi beberapa kali akibat negosiasi intensif, mendukung rencana Trump yang memungkinkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.Jalur Gaza sebagian besar telah hancur menjadi puing-puing setelah dua tahun pertempuran, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.Rencana perdamaian tersebut mengizinkan pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (International Stabilization Force/ISF) yang akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir serta polisi Palestina yang baru dilatih untuk membantu mengamankan area perbatasan dan melakukan demiliterisasi Jalur Gaza.ISF diberi mandat untuk bekerja dalam "pembongkaran permanen senjata dari kelompok bersenjata non-negara," melindungi warga sipil, dan mengamankan koridor bantuan kemanusiaan.