Palestina Sambut Baik Resolusi DK PBB, Siap Mendukung Implementasi dan Mengemban Tanggung Jawab

Wait 5 sec.

Ilustrasi Negara Palestina. (Sumber: UN Photo/Manuel Elías)JAKARTA - Palestina menyambut baik pengesahan rancangan resolusi Amerika Serikat tentang Gaza oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pemungutan suara di Markas PBB New York, AS Hari Senin.Rancangan ini menegaskan pembentukan gencatan senjata permanen dan komprehensif di Jalur Gaza, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta pembentukan Negara merdeka mereka."Palestina menekankan kebutuhan mendesak untuk segera mengimplementasikan resolusi ini di lapangan, dengan cara yang menjamin kembalinya kehidupan normal, melindungi rakyat kami di Jalur Gaza, mencegah pengungsian, memastikan penarikan penuh pasukan pendudukan, memungkinkan rekonstruksi, menghentikan upaya menggagalkan solusi dua negara dan mencegah aneksasi," melansir WAFA 18 November.Lebih jauh Palestina menyatakan kesiapan penuhnya untuk bekerja sama dengan Pemerintah AS, anggota Dewan Keamanan, negara-negara Arab dan Islam, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta semua pihak dalam koalisi internasional dan mitra dalam Deklarasi New York, guna memastikan implementasi resolusi ini dengan cara yang mengakhiri penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, serta memajukan jalur politik menuju perdamaian, keamanan, dan stabilitas antara Palestina dan Israel, berdasarkan solusi dua negara yang berlandaskan hukum dan legitimasi internasional.Diberitakan sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui rancangan resolusi mengenai Rencana Komprehensif untuk Mengakhiri Konflik Gaza yang diusung Amerika SerikatSebanyak 13 negara anggota DK PBB menyetujui rancangan resolusi ini. Sementara, dua negara anggota lainnya abstain, dikutip dari unggahan UN News di media sosial X.Resolusi yang diadopsi ini mengesahkan Dewan Perdamaian dan pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza, sebagai bagian dari rencana AS.Dua negara yang abstain yakni Rusia, yang pekan lalu sempat mengedarkan rancangan resolusi tandingan, serta China, seperti mengutip Associated Press.Palestina kembali menegaskan kesiapannya untuk mengemban tanggung jawab penuh di Jalur Gaza, dalam kerangka persatuan tanah, rakyat, dan lembaga, dengan menganggap Jalur Gaza sebagai bagian integral dari Negara Palestina.Palestina juga menyampaikan apresiasinya kepada semua negara yang menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Negara Palestina dan pihak-pihak terkait guna mendukung upaya Palestina untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai kebebasan dan kemerdekaan, berdasarkan komitmen mereka untuk memajukan solusi yang adil dan komprehensif bagi masalah Palestina yang membawa perdamaian, stabilitas serta keamanan bagi kawasan dan dunia pada umumnya.