Rais Aam PBNU Mendesak Mundur dari Jabatan, Ini Jawaban Tenang Ketum PBNU Gus Yahya

Wait 5 sec.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (ANTARA/Sean Muhamad)JAKARTA - Beredar risalah rapat harian Syuriah PBNU tertanggal 20 November 2025 yang berisi desakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya. Risalah rapat harian Syuriyah itu juga disebut telah ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.Respon yang diberikan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) atas desakan risalah tersebut cukup tenang. Hal ini dilihat dari sebuah Zoom meeting yang diunggah akun Facebook @Mohammad Yasin Al-Branangiy dikutip Sabtu, 22 November 2025."Tadi malam, mulai sore sampai malam, dilakukan pertemuan Syuriah. Di situ membicarakan kehendak untuk memberhentikan saya. Bahkan sejak awal pertemuan sudah dinyatakan bahwa ada keinginan untuk memberhentikan saya,” ungkap Gus Yahya.Terlebih, kata Gus Yahya, ada upaya pihak-pihak terkait membuat narasi yang ia nilai sebagai upaya pembenaran, tanpa memberi ruang baginya untuk menyampaikan penjelasan secara terbuka.“Bahkan sejak di awal pertemuan sudah dinyatakan bahwa ada keinginan untuk memberhentikan saya, kemudian dibuat narasi-narasi untuk menjustifikasi, tanpa memberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi terbuka kepada saya,” sesal Gus Yahya.Gus Yahya menilai keputusan yang dihasilkan saat ini bukan merupakan hasil musyarawah yang wajar melainkan sikap atau langkah yang diambil secara sepihak yakni Syuriah, dalam hal ini Rais Aam KH Miftachul Akhyar.“Jadi saya katakan tadi, keputusannya keputusan sepihak oleh Syuriah dalam hal ini Rais Aam,” tandasnya.