Duel Hidup-Mati, Denmark Bersemangat Kalahkan Skotlandia demi Tiket Otomatis ke Piala Dunia 2026

Wait 5 sec.

Denmark termotivasi mengalahkan Skotlandia demi tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 (Instagram/@herrelandsholdet).JAKARTA - Pelatih Denmark, Brian Riemer, menegaskan timnya akan lebih bersemangat daripada Skotlandia dalam laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang menentukan pada Rabu, 19 November 2025, dini hari WIB, di Hampden Park.Hasil imbang 2-2 yang didapat Denmark melawan Belarus begitu mengejutkan lantaran memberi Skotlandia peluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 setelah mereka menang 3-2 atas Yunani pada 15 November 2025.Pasukan asuhan Steve Clarke hanya berselisih satu poin dari Denmark yang ada di puncak klasemen Grup C. Artinya, duel Skotlandia vs Denmark akan sangat menentukan siapa yang berhak lolos otomatis ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan.Skotlandia akan didukung penuh suporter, yang kabarnya tiket sudah terjual habis. Tuan rumah menaruh harapan untuk ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1998.Hanya saja, Brian Riemer tak gentar bermain di markas lawan pada partai sangat penting ini. Malah, dia menilai anak asuhnya jauh lebih bersemangat ketimbang Skotlandia."(Skotlandia) tidak sesemangat kami, jadi itu jawaban pertama saya," kata pelatih berusia 47 tahun itu.Lebih lanjut, Riemer mengonfirmasi bahwa Anders Dreyer absen karena sakit. Sementara penyerangnya, Rasmus Hojlund, yang absen melawan Belarus karena sakit, diragukan masuk tim inti.Meski demikian, Riemer tak ambil pusing. Dia yakin skuad yang ada mampu mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026."Bohong kalau saya bilang saya menikmati sedikit kesulitan yang kami alami terkait sakit. Tentu saja setiap pelatih akan selalu memilih untuk datang ke kamp pelatihan ketika tidak ada cedera, penyakit, masalah, atau skorsing.""Namun, harus saya akui, selama setahun saya melatih Denmark, setiap kali kami datang untuk pertandingan atau kamp pelatihan, selalu ada saja hal yang terjadi, entah itu pemain yang mencari klub, pemain yang sakit, cedera, atau skorsing.""Itu bagian dari pekerjaan sebagai manajer. Pada akhirnya, kami memiliki skuad yang sangat bagus. Itulah perasaan saya.""Kami punya pemain-pemain hebat yang memulai pertandingan, kami punya pemain-pemain hebat di bangku cadangan. Ini grup papan atas, mereka benar-benar saling mendukung.""Jadi, bagi saya, ini bukan masalah besar, tapi tentu saja, pada akhirnya, kami lebih suka tidak ada masalah kecil seperti ini," tutur sang pelatih lagi.Riemer yakin timnya telah melupakan hasil buruk dari Belarus saat mereka berusaha mengamankan posisi puncak dan tempat mereka di putaran final Piala Dunia 2026 meskipun runner-up akan mendapatkan tempat playoff."Saya rasa tidak ada yang memikirkan hal itu sedetik pun. Kami bermain untuk tiket Piala Dunia 2026.""Apa yang terjadi di pertandingan pertama, kedua, atau kelima sama sekali tidak relevan saat ini," katanya."Duduk di ruang ganti setelah gagal mengamankan tiket Piala Dunia karena kami masih mabuk setelah pertandingan melawan Belarus, saya rasa itu mustahil bagi para pemain sepak bola profesional papan atas.""Mereka tahu apa yang dimaksud. Ini adalah impian besar bagi skuad, ini adalah target besar bagi tim. Kami punya pekerjaan yang harus diselesaikan," tutur Riemer.