Merasa Sedih Setelah Berhubugan Seks yang Memuaskan? Dokter Ungkap Penyebabnya

Wait 5 sec.

Ilustrasi merasa sedih setelah berhubungan seks. (Gambar: Pexels/Ketut Subiyanto)JAKARTA - Memiliki hubungan seks yang memuaskan ternyata tak selalu bisa memberikan efek kebahagiaan. Beberapa orang mungkin saja mengalami kesedihan setelah memiliki hubungan seks yang memuaskan.Kondisi tersebut dikenal dengan post-coital dysphoria (PCD) atau post-sex blues. Kondisi ini bisa dialami baik perempuan maupun pria, yang sering kali dipengaruhi oleh faktor biologis maupun psikologis.Mulai dari perubahan hormon setelah orgasme, perasaan tidak nyaman tentang tubuh atau performa seksual, trauma masa lalu, stres, atau emosi yang meluap seperti perasaan bersalah.“Beberapa klien saya, terutama lakilaki dengan kecanduan seks, melaporkan post-coital dysphoria terjadi karena jauh di lubuk hati, mereka tahu tidak ada ikatan antara mereka dan pasangan yang tidur dengan mereka,” kata terapis seks, Kimberly Resnick Anderson, dikutip dari Huffpost, pada Senin, 17 November 2025.Anggapan bahwa pasangan tidak benar-benar menyukai seks yang dilakukan juga bisa menyebabkan PCD. Ini mengakibatkan rasa malu dan bersalah muncul, sehingga kesedihan setelah seks tidak terhindarkan.“Jika Anda percaya pasangan Anda hanya tidak benar-benar tertarik pada seks, itu dapat menyebabkan rasa malu dan bersalah,” tambahnnya.Untuk menghadapi kondisi PCD tersebut, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.1. Komunikasi terbuka dengan pasanganLangkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi PCD adalah berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan. Bicarakan dengan pasangan tentang perasaan Anda setelah berhubungan seks.Membangun lingkungan yang suportif dan aman secara emosional sangat penting. Pasangan dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan, seperti pelukan atau sekadar berada di dekat Anda, yang dapat membantu meredakan gejala PCD.2. Menerima perasaan AndaTerimalah perasaan Anda saat mengalami PCD, karena itu merupakan kondisi nyata dan umum, dan perasaan Anda valid. Menyadari bahwa kondisi ini biasanya bersifat sementara dapat membantu mengurangi kekhawatiran dan mencegah perasaan makin sedih.3. Identifikasi pemicuIdentifikasi pemicu terjadinya PCD pada diri Anda, seperti konflik hubungan, raas bersalah, atau ketidaknyamanan fisik selama seks. Mengindentifikasi pemicu ini bisa membantu Anda dan pasangan untuk mengelolanya dengan lebih baik.4. Konsultasi dengan profesionalJika PCD sering terjadi, intens, dan sudah mengganggu hubungan atau kehidupan sehari-hari, maka dianjurkan untuk konsultasi dengan terapis atau konselor seks. Dengan konsultasi, Anda bisa dibantu mengidentifikasi penyebab dan strategi penanganannya yang lebih efektif.