Militer Rusia/© Dmitry Yagodkin/TASSJAKARTA - Rusia menyatakan portofolio kontrak ekspor senjatanya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mencapai puluhan miliar dolar AS.Kepala Dinas Federal Kerja Sama Militer-Teknis Dmitry Shugaev dalam wawancara dengan RIA Novosti jelang Dubai Airshow 2025, menegaskan wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, dan Timur Dekat telah lama menjadi pasar utama bagi industri pertahanan Rusia.Negara-negara di kawasan tersebut, katanya, menyumbang porsi signifikan dari keseluruhan kontrak militer-teknis Moskow.Ia menyebut nilai total kontrak yang sedang berjalan mencapai “puluhan miliar dolar AS”, meski tidak merinci jumlah pasti maupun negara tujuan. Menurut Shugaev, minat terbesar datang dari negara-negara yang ingin memperkuat kemampuan pertahanan udara, modernisasi angkatan bersenjata, dan mengurangi ketergantungan pada pemasok Barat.“Permintaan terutama mengarah pada pesawat tempur dan angkut, kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, drone, serta berbagai jenis senjata ringan,” ujarnya.