Pemain Malaysia Keceplosan ke FIFA: Kakek Lahir di Venezuela, Nenek di Spanyol

Wait 5 sec.

Para pemain Malaysia berpose sebelum kick-off laga Kualifikasi Piala Asia Grup F kontra Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada 10 Juni 2025. Foto: Mohd Rasfan/AFPFIFA kembali merilis dokumen yang membuat posisi Malaysia dalam skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi kian terjepit. Salah satunya terkait keterangan pemain yang keceplosan mengucap kakek dan neneknya tidak lahir di Malaysia.Komite Banding FIFA mengungkapkan bahwa salah satu dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia melakukan kesalahan besar saat diwawancarai oleh mereka. Pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe Arrocha alias Gabriel Palmero."Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol… maksud saya Malaysia, maaf," ungkap Palmero kepada FIFA.Palmero mengakui bahwa dia hadir ketika ayahnya memberikan dokumen keluarganya kepada agennya tetapi tidak memeriksanya, dengan menyatakan: “Saya bahkan tidak tertarik". "Dari apa yang keluarga saya katakan kepada saya, dia lahir di Malaysia," tambahnya.Logo FIFA di markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto: Reuters/Arnd WiegmannPalmero menyatakan kebingungan tentang perbedaan dalam akta kelahiran, mengatakan bahwa dia mengandalkan agennya dan orang-orang di sekitarnya. Palmero juga tidak bertanya kepada agennya setelah mengetahui tentang dokumen yang dipalsukan dan sanksi terkait. Palmero benar-benar menyerahkan semua pada agennya. Dia menekankan ketidaktahuannya tentang proses dan kurangnya keterlibatan.Palmero dan 6 rekannya yakni Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel untuk sementara tidak bisa bermain karena skandal ini. Mereka mendapatkan sanksi larangan bermain dari FIFA selama 12 bulan akibat skandal pemalsuan dokumen ini.Ketujuh pemain itu juga diperintahkan untuk membayar denda sebesar 2.000 franc Swiss kepada FIFA. Sementara, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) didenda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FIFA.