Busana karya desainer Surabaya Listya Ayu, yang terinspirasi dari Kerajaan Panjalu Kediri. Foto: Masruroh/BasraKerajaan Kediri atau Panjalu berdiri pada 1042-1222 M. Hingga jejak sejarah dari Kerajaan Panjalu masih dapat dijumpai di Bumi Kediri. Keindahan peninggalan Kerajaan Panjalu menginspirasi desainer Surabaya, Listya Ayu, menghadirkannya lewat busana modern karya terbarunya."Saya dengan bangga menghadirkan koleksi bertema “Panjalu ”, sebuah interpretasi modern dari kejayaan Kerajaan Kediri atau Panjalu, yang dikenal sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara," ujar Listya kepada Basra, Selasa (18/11).Listya menjelaskan, inspirasi utama koleksi terbarunya ini berangkat dari kekayaan sejarah, simbol kekuatan, serta nilai estetika masa lalu yang diterjemahkan dalam gaya feminine dan elegan. Koleksi busana ini ditujukan untuk perempuan dewasa yang percaya diri dan menghargai keanggunan berkarakter."Dalam koleksi ini, saya secara khusus menggunakan wastra tenun ikat Kediri, sebuah kain tradisional yang memiliki motif filosofis mendalam dan identitas budaya yang kuat. Penggunaan tenun ikat bukan hanya sebagai elemen estetika, tetapi juga bentuk tanggung jawab dan kontribusi saya untuk mengangkat warisan budaya daerah, sekaligus mendukung keberlanjutan para perajin lokal di Kediri," terangnya.Kain-kain tersebut dipilih secara selektif oleh Listya untuk menonjolkan struktur, tekstur, dan kilau alami yang memperkaya siluet setiap busana."Palet warna yang saya gunakan—hitam, merah, dan abu—mencerminkan karakter Kerajaan Kediri yang penuh wibawa, keberanian, dan kebijaksanaan. Warna hitam melambangkan kekuatan dan ketegasan; merah mencerminkan keberanian dan semangat juang; sementara abu-abu memberi kesan modern, tenang, dan seimbang. Ketiga warna ini menyatu dalam komposisi yang harmonis, menghadirkan tampilan yang kuat namun tetap anggun," jelasnya.Secara desain, koleksi “Panjalu ” mengedepankan potongan feminine yang lembut namun tetap memberi struktur elegan. Detail lipit, permainan volume, dan sentuhan modern kontemporer dipadukan dengan motif tenun tradisional untuk menghadirkan busana yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki cerita. Setiap look dirancang untuk mencerminkan sosok perempuan dewasa yang anggun, mandiri, dan memiliki apresiasi terhadap budaya.Koleksi Panjalu ini secara khusus ditampilkan Listya di panggung Surabaya Fashion Parade 2025 akhir pekan kemarin."Melalui keikutsertaan saya di Surabaya Fashion Parade ini, saya berharap dapat memperkenalkan kekayaan wastra Kediri kepada publik yang lebih luas, sekaligus menunjukkan bahwa busana tradisional dapat diolah menjadi karya modern yang relevan dengan perkembangan fashion saat ini," terang Listya."Koleksi ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi artistik, tetapi juga dedikasi saya dalam menjaga, memaknai, dan melanjutkan warisan budaya Panjalu dalam bahasa mode masa kini," sambungnya.