Gubernur Jakarta Pramono Anung (Diah Ayu/VOI) JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa salah satu harimau di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, yang viral karena tampak kurus, merupakan satwa miliknya. Pramono menegaskan bahwa ia selama ini memantau langsung proses pemberian makan harimau tersebut dan tidak menemukan adanya masalah. “Itu harimau kebetulan punya saya pribadi. Jadi sekali lagi, itu harimau punya saya pribadi. Selama ini untuk makan juga saya yang ikut ini,” ujar Pramono di Jakarta Utara, Selasa, 18 November. Pramono menyebut akan mengecek langsung kondisi satwa di Ragunan dalam waktu dekat, terutama harimau yang belakangan ramai diperbincangkan warganet. “Maka dalam minggu ini saya akan ke sana. Mungkin harimaunya kangen sama saya,” katanya. Ia mengimbau masyarakat agar memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkan tudingan, termasuk isu bahwa petugas Ragunan membawa pulang pakan satwa sehingga memengaruhi kondisi fisik hewan. “Yang beredar kemarin banyak yang kemudian, mohon maaf, itu sebenarnya tidak di Ragunan. Sekarang kan gampang sekali dicek,” ujar Pramono. TMR sebelumnya menjadi sorotan publik setelah muncul tudingan pencurian pakan yang bersamaan dengan viralnya video harimau kurus di media sosial. Salah satu unggahan yang menuding petugas membawa pulang daging pakan dibuat oleh akun Threads andini.melda. Pengelola TMR kemudian menemui pemilik akun tersebut untuk meminta klarifikasi. Dalam video yang diunggah akun Instagram resmi RagunanZoo pada Senin kemarin. Melda menyampaikan permintaan maaf dan mengaku komentarnya tidak didasarkan pada bukti. “Saya ingin mengklarifikasi dan memohon maaf kepada Taman Margasatwa Ragunan, kepada pimpinan serta jajarannya, sehubungan dengan komentar saya sebelumnya mengenai petugas Kebun Binatang Ragunan yang diduga membawa pakan daging sapi 10 kilo dan daging ayam 10 ekor,” ujarnya. Ia mengaku komentar tersebut muncul spontan setelah melihat video harimau yang tampak kurus. “Pernyataan hanya didasarkan pada asumsi pribadi saya tanpa adanya bukti dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.