Sejanak Merasakan dan Mendengarkan Kulit, Museum of Speaking Skin Ajak Perempuan Lebih Percaya Diri

Wait 5 sec.

Museum of Speaking Skin (Dok. Lactacyd)JAKARTA — Merawat kulit bukan hanya tentang tampilan luar, tapi juga tentang bagaimana kita merasa nyaman dan percaya diri dalam tubuh kita sendiri. Maka dengan lebih memahami kondisi kulit, kita menjadi lebih tahu apa yang dibutuhkan kulit itu sendiri.Brand Manager Lactacyd Indonesia, Eka Puteri Widiyaningsih mengajak perempuan untuk berhenti sejenak dan mendengarkan kisah yang disampaikan oleh kulit mereka sendiri. Melalui inovasi dengan menghadirkan “Museum of Speaking Skin”."Ini adalah sebuah pengalaman interaktif selama tiga hari digelar di salah satu mall Tangerang Selatan. Dengan mengusung tema “Skin Speaks, We Listen”, pameran ini menggabungkan seni, sains, dan pengalaman multisensori yang menyoroti hubungan emosional antara perempuan dan perjalanan kulit mereka," ucap Eka dalam peringatan dua dekade, Lactacyd.Pameran ini menjadi perayaan atas peluncuran berbagai inovasi terbaru dari Lactacyd, mulai dari tampilan baru yang lebih elegan, formula LACTOBIOME+, hingga produk terbaru Lactacyd Body Wash yang menandai ekspansi Lactacyd menuju perawatan kulit tubuh secara menyeluruh."Kami ingin mengajak perempuan dan para ibu untuk merayakan setiap perjalan yang mereka lalui dalam merawat kulit, baik diri sendiri maupun si Kecil tersayang. Tujuan merawat kulit lebih dari sekedar cantik secara visual, tetapi juga menjaganya tetap kuat dan sehat dari dalam,” tambah Eka.Lebih dari sekadar pameran seni, Museum of Speaking Skin menjadi ruang ekspresif untuk merayakan perjalanan merawat kulit, khususnya bagi para Perempuan, melalui kolaborasi antara seni, sains, dan makna di balik perjalanan merawat diri.Sebagai bagian dari perayaan ini, sepuluh seniman dan ilustrator perempuan Indonesia menampilkan 17 karya seni bertema “Skin speaks of womanhood, motherhood, and the beauty of self-care journey” yang menggambarkan kulit sebagai medium ekspresi, perjalanan, dan jati diri perempuan. Para seniman yang terlibat antara lain Aliffia Safitri, Amiwitchy, Chenny Aviana, Claudia Clara, Elma Lucyana, Junissa Bianda, dr. Riva Ambardina, Sp. DVE, Saskia Gita Sakanti, Tanya Eirina, dan Ummi Shabrina Dammas.“Kami percaya bahwa kulit bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang cerita, pengalaman, serta perjalanan yang dialaminya,” ungkap Quang Long Tran, Country Head Opella Healthcare Indonesia.