Benarkah Seks Membantu Mencegah Penurunan Memori? Ini Penjelasannya

Wait 5 sec.

Ilustrasi pasangan berhubungan seks (Foto: Freepik/jcomp)JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, menjaga kesehatan otak menjadi semakin penting. Selama ini kita mengenal pola makan bergizi, aktivitas fisik, dan stimulasi mental sebagai cara untuk merawat daya ingat. Namun penelitian terbaru menunjukkan kehidupan seks yang aktif dan sehat juga dapat berperan besar dalam menjaga fungsi kognitif di kemudian hari.Aktivitas seksual bukan hanya membantu kedekatan emosional dan kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan otak saat seseorang menua.Beberapa studi menemukan aktivitas seksual yang teratur dapat memberikan dampak positif pada fungsi otak, terutama pada orang yang lebih tua. Berikut beberapa faktor yang menjelaskan hubungan ini, seperti dilansir Meer.1. Meningkatkan aliran darah ke otakHubungan seksual meningkatkan aliran darah, yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke otak. Sirkulasi yang baik dapat memperbaiki kinerja otak dan mendukung perkembangan sel-sel otak baru.2. Mendorong pelepasan neurotransmiter pentingAktivitas seksual dikaitkan dengan meningkatnya produksi BDNF, yaitu protein yang membantu mempertahankan sel-sel otak sekaligus mendorong pertumbuhan sel saraf baru. Hal ini dapat menurunkan risiko penurunan kemampuan kognitif.3. Mengurangi stresSeks terbukti mampu menurunkan tingkat stres dan membantu menstabilkan hormon seperti kortisol. Stres yang tinggi dalam jangka panjang dapat memperburuk daya ingat, sehingga hidup seksual yang sehat bisa memberikan perlindungan tambahan bagi otak.4. Termasuk Bentuk Aktivitas FisikSeks merupakan salah satu bentuk olahraga ringan yang punya manfaat serupa dengan aktivitas fisik lainnya. Hal ini menjaga kesehatan otak, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya ingat.Selain faktor fisik, kedekatan emosional yang muncul dari keintiman juga berperan penting. Hubungan yang hangat dapat meningkatkan rasa nyaman, menambah kepercayaan diri, serta mengurangi rasa kesepian, semuanya berdampak positif pada kesehatan mental dan fungsi kognitif.Dr. Hayley Wright dari Coventry University mengaku tertarik meneliti bagaimana hormon seperti dopamin dan oksitosin yang dilepaskan selama aktivitas seksual dapat memengaruhi fungsi otak pada orang tua.Ia juga menekankan pentingnya menghapus anggapan bahwa seks hanya relevan bagi orang muda, karena ternyata aktivitas seksual memberi dampak besar pada kesehatan dan kualitas hidup di usia lanjut.Penelitian lain dari Penn State menunjukkan bahwa rendahnya kepuasan seksual pada usia paruh baya bisa menjadi tanda awal penurunan fungsi kognitif. Dalam studi tersebut, penurunan fungsi ereksi dan berkurangnya kepuasan seksual berkaitan dengan masalah memori di masa depan.Temuan menarik lainnya datang dari analisis yang menilai kemampuan kognitif termasuk perhatian, bahasa, ingatan, dan kemampuan berpikir konseptual. Hasilnya:- Pada peserta usia 75–90 tahun, frekuensi berhubungan seksual setidaknya sekali seminggu berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik lima tahun kemudian.- Pada peserta usia 62–74 tahun, kualitas hubungan seksual, baik secara fisik maupun emosional menjadi faktor yang paling menentukan kesehatan otak di masa depan.Studi lain juga menunjukkan pria yang mengalami penurunan aktivitas seksual dari waktu ke waktu cenderung mengalami penurunan ingatan. Selain itu, mereka yang mengalami disfungsi ereksi lebih sering memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah sejak awal penelitian.Dalam beberapa penelitian, hormon estrogen dikaitkan dengan kemampuan memori episodik yang lebih baik. Namun hasil ini tidak selalu konsisten. Bahkan ketika kadar estrogen laki-laki dan perempuan disamakan, perempuan tetap menunjukkan keunggulan dalam tugas memori tertentu. Hal ini menunjukkan perbedaan daya ingat tidak semata-mata dipengaruhi oleh hormon, tetapi juga oleh faktor lain seperti perkembangan otak sejak kecil.Hubungan antara aktivitas seksual dan hippocampus, bagian otak yang berperan penting dalam memori juga mendapat perhatian. Studi dari McGill University menemukan aktivitas seksual yang lebih sering berkaitan dengan meningkatnya proses neurogenesis (pembentukan sel otak baru) pada perempuan, terutama yang berkaitan dengan memori verbal.Seks juga dapat membantu tidur lebih nyenyak. Endorfin yang dilepaskan dapat membuat tubuh lebih rileks, yang pada akhirnya memperbaiki kualitas tidur. Tidur yang cukup merupakan salah satu pilar utama kesehatan otak, termasuk proses konsolidasi memori dan pemulihan mental.