Pengamat Apresiasi Kinerja Polri yang Raih Peringkat Ketiga Terbaik Dunia Versi WISPI 2023

Wait 5 sec.

Pengamat politik senior dan pendiri Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens (foto: dok. antara ) JAKARTA — Prestasi membanggakan kembali diraih Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di tingkat internasional setelah menempati peringkat ketiga terbaik di dunia berdasarkan penilaian Indeks Keamanan Dalam Negeri dan Kepolisian Dunia atau World Internal Security & Police Index (WISPI) 2023.Pengamat politik senior sekaligus pendiri Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, mengapresiasi capaian tersebut sebagai bukti nyata kemajuan Polri dalam memperkuat keamanan nasional dan meningkatkan mutu pelayanan publik.Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 22 November, Boni menjelaskan bahwa WISPI merupakan indeks global yang mengukur efektivitas institusi kepolisian dari seluruh dunia melalui metodologi komprehensif. Penilaian dilakukan terhadap 125 negara menggunakan 12 indikator yang dikelompokkan dalam empat domain utama, yakni kapasitas, proses, legitimasi, dan hasil.Ia menegaskan bahwa posisi Polri sebagai institusi kepolisian ketiga terbaik di dunia menunjukkan bahwa reformasi internal dan peningkatan profesionalisme yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil yang signifikan.“Indeks global yang menilai efektivitas institusi kepolisian di seluruh dunia ini menempatkan Polri pada posisi yang membanggakan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata terhadap profesionalisme dan keunggulan operasional,” ujar Boni. Ia menyoroti peningkatan peringkat Polri yang naik sebanyak 21 posisi dari penilaian sebelumnya sebagai sebuah lompatan besar yang patut diapresiasi.Boni mengungkapkan bahwa prestasi yang paling menonjol adalah capaian skor 0,920 pada domain hasil, yang menempatkan Polri di posisi ketiga tertinggi secara global, hanya berada di bawah Denmark dan Finlandia. Menurutnya, skor ini menjadi indikator kuat bahwa tingkat gangguan keamanan di Indonesia tergolong rendah dan tidak menjadi ancaman serius bagi stabilitas nasional. Ia menilai efektivitas strategi Polri dalam pencegahan serta penanganan kejahatan menjadi faktor utama di balik capaian tersebut.Ia menjelaskan bahwa domain hasil merupakan salah satu indikator penting dalam WISPI karena mengukur dampak nyata dari kebijakan dan operasi kepolisian terhadap tingkat keamanan nasional. Polri dinilai mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, merespons insiden dengan cepat, serta menekan berbagai bentuk kriminalitas secara efektif.Pencapaian  tersebut, menurut Boni, menandai era baru dalam sejarah kepolisian Indonesia yang tidak hanya fokus pada proses administratif, tetapi juga pada keluaran yang terukur dan dirasakan langsung oleh masyarakat.Boni juga menyebutkan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang penuh pencapaian bagi Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia menilai bahwa berbagai keberhasilan Polri dalam pengungkapan tindak pidana, pemberantasan narkoba, penanganan terorisme, hingga upaya pemberantasan korupsi menjadi bukti nyata komitmen Polri terhadap supremasi hukum.Pendekatan modern yang mengedepankan pemanfaatan teknologi, profesionalisme personel, serta kolaborasi dengan berbagai pihak disebutnya sebagai kunci keberhasilan Polri dalam menghadirkan keamanan nasional yang lebih baik.Kepercayaan publik terhadap Polri juga disebut meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Rumah Politik Indonesia (RPI), dan sejumlah lembaga survei lain pada tahun 2025, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Polri mendekati angka 80 persen. Boni menilai bahwa tingginya nilai kepuasan tersebut merupakan modal sosial yang sangat berharga bagi Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.Selain itu, Boni juga menyoroti peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilakukan Polri, serta konsistensi dalam implementasi sistem pengawasan internal. Ia mengatakan bahwa meskipun masih terdapat ruang untuk perbaikan, upaya Polri dalam memperbaiki sistem pengaduan masyarakat dan meningkatkan transparansi internal patut diapresiasi. Peningkatan kesejahteraan anggota dan pelatihan berkelanjutan juga dinilainya sebagai langkah penting untuk memperkuat profesionalisme personel.Meski begitu, Boni mengingatkan bahwa Polri masih menghadapi sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk mencapai standar institusi kepolisian kelas dunia. Berdasarkan evaluasi menyeluruh, ia menilai bahwa Polri perlu terus meningkatkan kapasitas institusional, khususnya dalam hal modernisasi infrastruktur, penguatan teknologi canggih, dan pelatihan sumber daya manusia yang adaptif terhadap ancaman keamanan masa depan.Ia juga menekankan perlunya optimalisasi proses operasional melalui digitalisasi layanan, pembaruan standar operasional prosedur, serta efisiensi birokrasi untuk mempercepat respons di lapangan.Tantangan lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatnya angka kriminalitas di beberapa sektor serta ancaman kejahatan siber dan kejahatan transnasional yang semakin kompleks. Boni menilai bahwa Polri harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi ancaman berbasis teknologi, termasuk radikalisme, terorisme, dan kejahatan terorganisasi yang memanfaatkan ruang digital.Ia menekankan bahwa kolaborasi multipihak antara Polri, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi sangat penting untuk membangun ekosistem keamanan yang lebih komprehensif.Menurut Bona, prestasi Polri dalam WISPI 2023 harus menjadi dorongan sekaligus pengingat bahwa transformasi institusi kepolisian masih terus berjalan dan perlu ditingkatkan. Ia berharap Polri terus memperkuat inovasi, modernisasi, dan integritas untuk menjawab dinamika keamanan nasional dan global yang semakin kompleks.Dengan pencapaian sebagai institusi kepolisian ketiga terbaik dunia, Polri diharapkan dapat terus menjadi teladan dalam menjaga keamanan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.