Taman Bersejarah di Kota Terlarang Beijing Dibuka Kembali Setelah 100 Tahun

Wait 5 sec.

Ilustrasi Qianlong Garden di China. Foto: cowardlion/ShutterstockSetelah lebih dari satu abad tertutup untuk publik, taman bersejarah Qianlong Garden di kompleks Forbidden City (Kota Terlarang), China akhirnya kembali dibuka bagi wisatawan. Dilansir Travel and Leisure, taman bersejarah yang dibangun pada tahun 1970-an untuk Kaisar Qianlong ini kembali dibuka per September setelah restorasi besar selama 25 tahun dengan biaya total 15-18 juta dolar Amerika Serikat (AS).Ilustrasi Qianlong Garden di China. Foto: ShutterstockMenurut CNN, proyek restorasi ini terlaksana berkat kolaborasi antara pemerintah Tiongkok dan World Monuments Fund (WMF). Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyebut bahwa pembukaan kembali taman ini merupakan investasi penting untuk menjaga warisan budaya bangsa.“Ini simbol penting peradaban Tiongkok dan harus bekerja lebih keras untuk melindungi dan memanfaatkan peninggalan budaya,” ujarnya.Keindahan Taman Qianlong GardenIlustrasi Qianlong Garden di China. Foto: Tang Yan Song/ShutterstockQianlong Garden, yang juga dikenal sebagai Palace of Tranquil Longevity, kini dapat dinikmati pengunjung dengan pengalaman visual yang menakjubkan. TravelHost menjelaskan bahwa area seluas empat halaman yang saling terhubung tersebut memiliki 27 bangunan, taman bebatuan, pohon-pohon berusia ratusan tahun, dan aliran air yang menciptakan suasana tenang.Di dalam bangunan, pengunjung dapat melihat berbagai furnitur dan dekorasi megah yang terpelihara hampir sempurna sejak abad ke-18. Menurut WMF, area ini menyimpan contoh terbaik desain interior Tiongkok kuno yang masih utuh.“Restorasi ini dilakukan dengan standar internasional tertinggi dan dapat menjadi model untuk pelestarian situs lain di Kota Terlarang,” kata WMF dalam pernyataannya.Proyek Restorasi yang Penuh TantanganIlustrasi Qianlong Garden di China. Foto: cherry-hai/ShutterstockRestorasi Qianlong Garden menghadapi kesulitan teknis besar, termasuk pelestarian bahan langka seperti mural sutra, ukiran kayu bersejarah, serta ornamen dari batu giok dan anyaman bambu. Banyak teknik tradisional yang sudah punah harus diciptakan kembali demi menjaga keaslian sejarah.Untuk mengunjungi taman yang kini telah direvitalisasi, wisatawan harus membeli tiket The Palace Museum, dengan harga mulai sekitar 5,60 dolar AS (sekitar Rp 90 ribu) saat periode low season. Pihak museum mengingatkan agar pengunjung memesan tiket lebih awal karena diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan.