Ilustrasi makanan peningkat suasana hati yang sering salah dipahami sehingga justru bikin masalah kesehatan (Freepik/pvproductions)YOGYAKARTA – Ketika sedang stres, sedih, atau jenuh, Anda mungkin ingin cepat merasa lebih baik dengan camilan manis, minuman kopi, atau makanan mood booster. Rasanya logis karena makanan tersebut memberi sensasi hangat dan menyenangkan. Namun melansir British Dietetic Association (BDA), Senin, 24 November, apa yang dianggap sebagai makanan peningkat suasana hati sering kali tidak benar-benar bekerja seperti yang kita bayangkan. Bahkan, pilihan yang keliru justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental jika dijadikan kebiasaan.1. Suka perasaan, bukan nutrisiBanyak orang memilih makanan tertentu bukan karena kandungan nutrisinya, tetapi karena asosiasi emosional yang melekat padanya. Misalnya, cokelat terasa sebagai hadiah kecil yang membuat Anda merasa dihargai, padahal pengaruhnya pada mood tidak sebesar yang sering diklaim. Sensasi nyaman itu membuat Anda menganggapnya sebagai mood booster, tetapi sebenarnya itu hanya respons emosional. Ketika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, Anda bisa terjebak dalam pola makan yang menjauhkan Anda dari kebutuhan nutrisi sesungguhnya.2. Karbohidrat craving tak dianggap sebagai sinyal lapar atau kelelahanAda anggapan bahwa makan karbo tinggi bisa meningkatkan serotonin, hormon yang terkait dengan rasa bahagia. Namun BDA menjelaskan bahwa bukti ilmiah tentang efek signifikan dari konsumsi karbohidrat terhadap suasana hati masih terbatas. Karbohidrat craving juga sering kali bukan tanda tubuh ingin “bahagia”, tetapi sinyal lapar atau kelelahan. Akibatnya, Anda mungkin makan lebih banyak dari yang dibutuhkan, dan hasilnya bukan suasana hati yang stabil, tetapi rasa kantuk, lemas, atau gula darah yang naik turun.Ilustrasi makanan peningkat suasana hati yang sering salah dipahami sehingga justru bikin masalah kesehatan (Freepik) 3. Gula dan minuman energi memberikan efek palsuSaat merasa energi drop, minuman berkafein atau makanan manis terasa seperti solusi cepat. Efeknya memang instan, tetapi hanya sementara. BDA mencatat bahwa kafein sering hanya membuat tubuh kembali “normal” jika Anda sudah terbiasa mengonsumsinya, bukan benar-benar meningkatkan energi baru. Ketika efeknya hilang, Anda bisa merasa gelisah, sulit fokus, atau bahkan sakit kepala. Alih-alih memperbaiki suasana hati, konsumsi berlebihan justru membuat emosi semakin tidak stabil sepanjang hari.4. Kekurangan nutrisi penting sering tak disadariFokus pada makanan penenang membuat kebutuhan nutrisi dasar tubuh sering terabaikan. Padahal kekurangan zat seperti zat besi, folat, B-vitamin, atau selenium dapat memengaruhi energi, konsentrasi, dan suasana hati secara langsung. Ketika tubuh kekurangan mikronutrien penting, Anda lebih mudah merasa sedih, lelah, atau kehilangan motivasi. Mengandalkan makanan manis untuk memperbaiki mood dalam kondisi ini jelas tidak efektif, bahkan bisa memperburuk keseimbangan nutrisi.5. Relasi usus pencernaan dan otak terganggu akibat pilihan makanan yang salahKesehatan usus berhubungan erat dengan suasana hati melalui mekanisme gut-brain axis. Mikroba usus membutuhkan serat, sayur, biji-bijian, dan makanan fermentasi untuk bekerja optimal. Sayangnya, makanan ultra-olahan yang sering digunakan sebagai “pelarian emosional” dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota. Ketika keseimbangan ini rusak, Anda lebih mudah mengalami perubahan mood, kelelahan, atau gangguan pencernaan yang membuat kondisi emosional semakin tidak nyaman.Ilustrasi makanan peningkat suasana hati yang sering salah dipahami sehingga justru bikin masalah kesehatan (Freepik) Bahaya salah pilih makanan peningkat suasana hatiSalah memilih makanan peningkat suasana hati dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang membuat energi dan emosi tidak stabil sepanjang hari. Konsumsi kafein dan gula berlebih dapat memicu kecemasan, sulit tidur, serta kecanduan rasa nyaman yang membuat Anda terus mencari pelarian melalui makanan. Dalam jangka panjang, tubuh bisa kekurangan nutrisi penting yang seharusnya menjaga fungsi otak dan kesehatan fisik. Lebih buruk lagi, hubungan emosional yang tidak sehat dengan makanan bisa membuat Anda makan bukan karena lapar, tetapi karena stres, bosan, atau sedih.Tips memilih makanan peningkat suasana hati yang benarUntuk mendapatkan mood booster yang sehat, Anda perlu memilih makanan yang benar-benar mendukung fungsi tubuh dan otak. Mulailah dengan mengutamakan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, sayur, buah, dan kacang-kacangan yang menjaga gula darah lebih stabil.Tambahkan makanan kaya zat besi, folat, dan B-vitamin agar tubuh memiliki energi dan fokus yang konsisten. Selain itu, jangan lupakan makanan fermentasi seperti yoghurt atau tempe untuk mendukung kesehatan usus.Penting dipahami, membatasi makanan ultra-olahan serta mengurangi ketergantungan pada kafein dapat membantu menjaga mood tetap stabil. Yang tidak kalah penting, biasakan mindful eating agar Anda tahu kapan tubuh benar-benar lapar dan kapan hanya mencari kenyamanan emosional.Makanan memang bisa memengaruhi suasana hati, tetapi tidak semua makanan bekerja seperti yang Anda harapkan. Salah memilih makanan peningkat suasana hati bisa berdampak pada kesehatan fisik sekaligus membuat mood makin berantakan. Dengan memilih makanan yang lebih bernutrisi, menjaga kesehatan usus, dan makan dengan lebih sadar, Anda bisa mendapatkan mood booster yang benar-benar menyehatkan.