Tambang Bawah Tanah Masih Dibenahi, Freeport Kejar Produksi Emas 43 Ton per 2029

Wait 5 sec.

Suasana tambang emas Freeport Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoPT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan produksi emas mencapai 43 ton hingga 2029. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan proyeksi produksi emas dari 2025 sampai 2029 sejalan dengan rencana pemulihan tambang Grasberg Block Caving (GBC) yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2027.“Jadi kalau kita lihat tahun 2026 kami bisa memproduksi 26 ton emas, di 2027 bisa 39 ton emas, dan juga di 2028 dan 2029 sekitar 43 ton emas,” tutur Tony dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/11).Saat ini Freeport juga tengah mengembangkan tambang bawah tanah keempat di kompleks yang sama, yaitu tambang Kucing Liar. Tambang tersebut awalnya ditargetkan mulai berproduksi pada 2028, tetapi diperkirakan mundur sekitar satu tahun imbas luncuran material basah di GBC, sehingga produksi baru akan dimulai pada 2029.“Jadi diperkirakan baru akan mulai bisa berproduksi di tahun 2029 dan tentu saja dengan ini akan bisa mencapai perolehan logam yang lebih tinggi dari yang ada sekarang,” lanjut Tony.Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam RDP bersama Komisi VI DPR, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanPasokan Emas untuk Antam hingga 30 Ton per TahunTony menyatakan perusahaan telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk memasok emas hingga 30 ton per tahun, atau lebih sesuai permintaan Antam.“Terus terang, jadi kami memang lebih senang kalau seandainya produk emas kami itu bisa 100 persen dijual ke PT Antam,” ucap Tony.Dengan proyeksi produksi tersebut dan asumsi harga komoditas tetap tinggi, Tony menilai pendapatan negara pada periode 2028 hingga 2029 berpotensi melebihi USD 6 miliar per tahun, atau mendekati Rp 100 triliun per tahun.Sebelumnya, PTFI memproyeksikan produksi emas perusahaan mencapai maksimal sekitar 15 ton hingga akhir 2025. Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi, menyatakan biasanya produksi normal mencapai 50 hingga 60 ton per tahun.“Untuk produksi tahun ini mungkin kita maximum 15 ton. Sebagian besar juga kita supply ke Antam. Untuk tahun depan kemungkinan supply atau produksi kita ya berkurang 30 persen dari kondisi normalnya ya,” kata Jenpino di sela acara Bullion Connect 2025 di The Gade Tower, Jakarta Pusat, dikutip Senin (24/11).Jenpino menambahkan, sepanjang sisa tahun 2025 ini, Freeport masih berada pada tahap awal pemulihan produksi emas, sehingga kapasitas operasionalnya belum dapat berjalan secara maksimal.