Iran Eksekusi Pria yang Dituduh Menjadi Mata-mata Israel

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Pixabay/peterbwiberg)JAKARTA - Iran melaksanakan eksekusi hukuman mati seorang pria yang dituduh menjadi mata-mata untuk Israel, lapor media pemerintah Hari Rabu, eksekusi terbaru dari serangkaian eksekusi yang meningkat tahun ini setelah perang 12 hari antara kedua negara.Mizan, media berita milik pengadilan, mengidentifikasi pria tersebut sebagai Babak Shahbazi, mengklaim ia menjual informasi tentang pusat data dan instalasi keamanan Iran kepada agen-agen Israel.Para aktivis mengatakan, Shahbazi ditahan karena menulis surat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menawarkan untuk bergabung dengan militer Ukraina.Shahbazi dituduh menggunakan posisinya sebagai kontraktor yang memasang perangkat pendingin untuk mengumpulkan informasi dari lokasi-lokasi sensitif seperti ruang server serta pusat-pusat yang terkait dengan militer dan aparat keamanan."Dia memutuskan untuk menjual informasi kepada Mossad dengan imbalan uang dan tempat tinggal di negara asing," demikian laporan Mizan, yang mengklaim dia meminta 120 juta dolar AS dalam bentuk tunai atau mata uang digital untuk pekerjaan ini, dikutip dari The National 17 September."Shahbazi menyatakan ia memiliki kartu akses ke beberapa kompleks sensitif dan penting, bahwa mobilnya tidak diperiksa, dan bahwa ia dapat membawa bom ke pusat-pusat yang diinginkan dan Mossad akan meledakkannya setelah beberapa tahun," tambah laporan itu.Permohonan banding ke Mahkamah Agung ditolak, yang berujung pada eksekusi Shahbazi pada Hari Selasa, kata Mizan.Iran diketahui mendukung perang Rusia di Ukraina dengan memasok drone ke Moskow.Kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo mengatakan, surat Shahbazi kepada Presiden Zelensky "digunakan sebagai contoh spionase untuk Israel".Terlibat dalam perang bayangan yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Israel, Iran telah mengeksekusi mati banyak individu yang dituduh membantu dinas intelijen Mossad Israel.Jumlah eksekusi telah meningkat tahun ini, dengan setidaknya sembilan hukuman mati telah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir.Awal tahun ini, Israel melancarkan perang udara dengan Iran, menewaskan sekitar 1.100 orang, termasuk banyak komandan militer. Iran merespons dengan meluncurkan serangan rudal terhadap Israel.Media pemerintah melaporkan, Shahbazi telah bekerja bersama Esmaeil Fekri, pria lain yang dieksekusi pada Bulan Juni dan dituduh menjadi mata-mata Israel.Iran melakukan eksekusi dengan "tingkat yang mengkhawatirkan" pada tahun 2024, menurut PBB, dengan setidaknya 975 orang tewas.