Cerita Bima, Warga yang Sempat Hilang saat Demo Ricuh Ditemukan di Malang

Wait 5 sec.

Bima Permana Putra, pedemo yang hilang, saat ditemukan oleh polisi di Malang. Foto: Dok. IstimewaSejumlah orang dilaporkan hilang pada demo yang berujung ricuh akhir Agustus lalu. Pada laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), per Kamis (11/9) masih ada 3 orang yang dilaporkan hilang. Mereka adalah:Bima Permana Putra lokasi terakhir di Glodok Jakarta Barat hilang sejak 31 Agustus 2025;M. Farhan Hamid lokasi terakhir di Brimob Kwitang Jakarta Pusat hilang sejak 31 Agustus 2025;Reno Syahputeradewo lokasi terakhir di Brimob Kwitang Jakarta Pusat hilang sejak 30 Agustus 2025.Belakangan, keberadaan Bima sudah ditemukan. Ia ternyata menempuh perjalanan jauh dari Jakarta menuju Malang. Ia menjual motornya di Tegal, lalu berakhir di Malang untuk berjualan topeng barongsai di kelenteng.Seperti apa kisahnya? Berikut kumparan rangkum. Perjalanan Bima yang Sempat Diklaim Hilang: Terakhir di Kwitang, Pergi ke Tegal, Jual Motor, Lalu Dagang Barongsai di MalangLewat keterangan Polda Metro Jaya, Bima sempat berada di Kwitang saat demo ricuh terjadi. Namun begitu, tak dijelaskan Bima mengikuti demo di sana ataukah tidak.Lalu, pada 1 September 2025, Bima berangkat dari Jakarta ke Tegal naik motor. Sampai Tegal ia menjual motornya seharga Rp 5 juta lewat sistem COD di depan sebuah hotel."Menjual sepeda motor tersebut melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan hotel dengan harga Rp 5 juta melalui akun FB Shiba Taiju," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi melalui keterangan yang diterima, Rabu (17/9).Bima Permana Putra, pedemo yang hilang, saat ditemukan oleh polisi di Malang. Foto: Dok. IstimewaLalu, dengan kereta api ia pergi ke Malang dan menginap 2 malam di sebuah hotel. Pada 5 September 2025, Bima check-out dari hotel itu, membeli mainan barongsai dengan total Rp 400 ribu, dan menjual lagi mainan itu di Kelenteng Eng An Kiong. "Adapun aktivitas yang dilakukan oleh Saudara BPP berjualan mainan barongsai kecil-kecil," ucap Ade Ary.Sehari-hari usai berjualan, Bima acap kali menginap di sebuah pom bensin. Bima akhirnya ditemukan polisi dan telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Yusril Bantah Bima Dihilangkan Paksa: Gimana Ceritanya, Silakan Tanya yang BersangkutanMenko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra sempat mengomentari bahwa pihak kepolisian harus mencari semua orang yang hilang imbas demo ricuh pada akhir Agustus itu. Tak terkecuali Bima. Namun, Yusril setelah mendapat laporan dan cerita Bima, Yusril membantah bahwa ia dihilangkan secara paksa. "Dia dinyatakan hilang di Glodok pada waktu terjadi kerusuhan akhir Agustus yang lalu, dan polisi sudah menemukan dia di sebuah wihara di Kota Malang. Sudah diambil oleh pihak kepolisian," jelas Yusril.Tapi, bagaimana ia bisa sampai di Malang, Yusril menjelaskan hanya Bima yang bisa menjawabnya. Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra tiba di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan"Jadi tidak dihilangkan paksa seperti yang dibilang KontraS. Tapi bagaimana dia ceritanya ada di glodok dan ditemukan di kelenteng di malang, silakan tanyakan kepada yang bersangkutan," kata Yusril.Sehingga masih ada dua orang lagi yang belum ditemukan. Yusril menugaskan Polda Metro Jaya untuk mencari keberadaan dua orang tersebut."Satu sudah ketemu, dua lagi belum ketemu, jadi memang ditugasi pihak kepolisian untuk mencari yang bersangkutan sampai ditemukan," ucap dia.KontraS: 2 Orang Masih Hilang Usai Demo Ricuh, Laporan Didapat dari KeluargaMeski begitu, KontraS masih mencatat ada 2 orang hilang yang belum ditemukan sampai saat ini. Dua orang yang masih belum terdeteksi keberadaannya adalah M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Mereka terakhir terlihat di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat.Konferesi pers temuan awal kematian Affan Kurniawan oleh KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan"Belum ada update yang Farhan sama Reno," kata Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, saat dihubungi, Rabu (17/9).Dimas mengatakan, laporan orang-orang hilang ini didapat dari keluarganya masing-masing. Keluarga itu melapor ke posko pengaduan orang hilang yang dibuka KontraS."Ya, dari hasil pelaporan yang disampaikan di posko kami verifikasi, kami dalami informasinya untuk kontakan dengan pelapor. Lalu kami coba untuk identifikasi keberadaannya kan," ujar dia.