Transisi Motor Listrik Terganjal, AHM Tunggu Kepastian Insentif

Wait 5 sec.

Pengunjung Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) melihat lini motor listrik di booth Honda. Foto: Sena Pratama/kumparanInsentif motor listrik dari pemerintah hingga kini belum resmi dirilis. Padahal, skema potongan harga tersebut dinilai bisa membantu konsumen mendapatkan motor listrik dengan harga yang lebih terjangkau.Head of Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin, berharap pemerintah segera merilis kebijakan tersebut. Menurutnya, insentif dapat menjadi dorongan nyata bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik roda dua.“Insentif ini salah satu tools yang bisa mendorong masyarakat untuk bisa menggunakan atau membeli sepeda motor listrik. Karena dengan insentif ini, membuat produk motor listrik itu harganya lebih terjangkau,” kata Muhib di Cikarang, Jawa Barat belum lama ini.Motor listrik Honda EM1 e: acara Honda Bikers Day 2024 di Klaten, Jawa Tengah (26/10/2024). Foto: Sena Pratama/kumparanMeski begitu, hingga kini belum ada kepastian bentuk insentif yang akan diberikan pemerintah. Skema yang akan dipakai bisa berupa potongan harga seperti sebelumnya, atau ada tambahan syarat lain.“Saya enggak tahu nanti yang diputuskan yang mana. Pada prinsipnya kami pada posisi menanti dan menerima apa pun yang akan diputuskan pemerintah,” ujar Muhib.Sebelumnya, AHM melalui jaringan diler sempat menggebrak pasar dengan program potongan harga besar-besaran untuk motor listrik. Honda CUV e: versi standarnya yang dibanderol Rp 54,45 juta, ditawarkan dengan harga promo hanya sekitar Rp 19 jutaan. Bahkan varian CUV e: Roadsync Duo yang biasanya dijual Rp 65 jutaan, dijual Rp 26 jutaan. Motor listrik Honda CUV e: RoadSync Duo. Foto: Fitra Andrianto/kumparan“Respons masyarakat cukup positif dengan program itu. Cuma saya enggak bisa sebut berapa angkanya,” ungkap Muhib.Menurutnya, pengalaman tersebut membuktikan bahwa konsumen Indonesia mau beralih ke motor listrik, asalkan harga lebih terjangkau dan kualitas produk terjaga.“Sejauh ini memang kita berproses untuk EV. Secara pasar kan perlu tahapan-tahapan sehingga kita bisa terus tumbuh di EV. Salah satu yang kita harapkan nyata di insentif,” tutup Muhib.Sebelumnya, pada Agustus isu subsidi motor listrik tersebut kembali mencuat. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengungkapkan kebijakan itu diharapkan bisa segera terbit pada bulan Agustus kemarin namun wacana tersebut belum terealisasi.Motor listrik Honda ICON e: dan Honda CUV e:. Foto: Sena Pratama/kumparan“Insentif (motor listrik) kemungkinan Agustus, yang motor ini masih menunggu satu rakor (rapat koordinasi) lagi di Kemenko Ekonomi,” tutur singkat Faisol Riza ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan awal pekan Juni lalu.Faisol bilang, wacana skema pemberian insentif tersebut dikatakan masih tahap ranah diskusi oleh pemerintah. Saat ini sudah dalam tahap memastikan nilai insentif yang diketok akan sama dengan sebelumnya.