Rumah yang jadi latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok (Wikipedia Commons)YOGYAKARTA – Peristiwa Rengasdengklok adalah istilah yang merujuk pada upaya penculikan tokoh-tokoh penting dari pengaruh Jepang yang kala itu berniat untuk menunda proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam peristiwa tersebut tokoh penting yang jadi korban penculikan adalah Soekarno dan Hatta. Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah karena perbedaan pendapat serta keingingan menjauhkan tokoh penting bangsa dari pengaruh Jepang.Latar Belakang Terjadinya Peristiwa RengasdengklokDalam penelitian berjudul Peristiwa Rengasdengklok Menjadi Pembuka Kemerdekaan Indonesia yang terbit di Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi dikatakan bahwa penculikan Rengasdengklok dipicu karena adanya pendapat yang berbeda antara golongan pemuda dan orang tua.Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua tersebut berkaitan dengan waktu dan cara kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.Golongan muda dalam peristiwa Rengasdengklok diisi oleh anak-anak muda. Mereka berpendapat bahwa Indonesia harus segera mengumumkan kemerdekaannya setelah Jepang menyerah kepada sekutu setelah Kota Nagasaki dan Hiroshima dibom pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Beberapa tokoh pemuda yang masuk dalam golongan muda adalah sebagai berikut.Sutan SjahrirWikanaChairul SalehDharmawan MangunkusumoSayuti MelikBM DiahSubadio SastrosatomoSedangkan golongan tua diisi oleh tokoh-tokoh yang ingin proklamasi diumumkan secara birokratis yakni dengan persetujuan Jepang. Perlu diketahui bahwa sebelumnya, Jepang juga telah menjanjikan kemerdekaannya untuk Indonesia. Golongan tua menyambut janji tersebut dengan penuh hati-hati. Beberapa tokoh yang termasuk golongan tua adalah sebagai berikut.SoekarnoMohammad HattaAchmad SoebardjoKronologi Penculikan RengasdengklokSebelum penculikan Rengasdengklok terjadi, bangsa Indonesia digegerkan dengan penyerahan Jepang kepada sekutu. Penyerahan Jepang kepada sekutu kemudian dianggap sebagai kesempatan baik untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Sayangnya timbuh perselisihan antara kelompok pemuda dan kelompok tua yang diwakili oleh Sukarno.Meski terjadi peselisihan, dua kelompok tersebut sama-sama ingin menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hanya saja kedua kelompok punya pendapat yang berbeda terkait teknis proklamasinya.Kelompok pemuda dan Soekarno sempat berunding. Sayangnya kelompok muda menganggap bahwa Soekarno terlalu birokratis dan terlalu hati-hati sehingga tak menerima rencana proklamasi kemerdekaan yang diajukan oleh pemuda.Usaha golongan pemuda untuk membujuk Soekarno dilakukan beberapa kali namun selalu alot. Tak kehilangan akal, mereka kemudian mendatangi kediaman Mohammad Hatta dan memintanya agar membujuk Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Hasilnya nihil. Keduanya menolak rencana tersebut karena alasannya sama, tak mau melanggar kewenangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Diskusi yang alot antara kelompok muda dengan Soekarno-Hatta kemudian berujung pada kenekatan mereka melakukan penculikan. Pada 16 Agustus 1945, sekitar pukul 03.30 dini hari, anggota pemuda diam-diam mendatangi rumah Soekarno dan membawanya dari Jakarta ke Rengasdengklok, sebuah daerah yang kini dikenal sebagai sebuah kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.Setibanya di Rengasdengklok, terjadilah perundingan yang panjang. Bahkan perdebatan sengit golongan tua dan muda di Rengasdengklok tak terhindarkan. Namun pada akhirnya lahirlah kesepakatan bahwa kemerdekaan akan diumumkan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.Itulah informasi terkait latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.