2.000 Ojol Jabodetabek Akan Datangi Istana, Kemenhub, dan DPR Hari Ini

Wait 5 sec.

Ilustrasi unjuk rasa pengengendara ojek dan kurir online (ANTARA)JAKARTA - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada hari ini Rabu 17 September, bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional.Menurut rencana, massa aksi akan berkumpul terlebih dahulu di markas Garda di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat, pada pukul 10.00 WIB.Dari sana, peserta aksi akan bergerak menuju Istana Presiden dan Kemenhub. Gelombang terakhir direncanakan tiba di gedung DPR/MPR RI sekitar pukul 12.00 hingga 13.00 WIB.Igun memperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai 2.000 orang dari Jabodetebak. Dari total massa tersebut, sekitar 100 hingga 200 pengemudi akan melakukan konvoi kendaraan bermotor, sementara sisanya akan mengikuti aksi unjuk rasa di lokasi yang sudah ditentukan.“Massa konvoi 100-200 orang, sedangkan massa aksi mencapai sekitar 2.000 ojol,” ujar Igun.Dalam aksi kali ini, para pengemudi ojol mengusung tujuh tuntutan utama yang dianggap mewakili aspirasi mereka.Salah satu poin penting adalah mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online segera masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026. Selain itu, mereka juga menuntut adanya penurunan potongan biaya dari aplikator yang saat ini mencapai 10%.Tuntutan lainnya meliputi regulasi tarif yang lebih adil untuk layanan antar barang dan makanan, serta audit investigasi terhadap potongan sebesar 5% yang diduga telah dilakukan aplikator.Tak hanya itu, para pengemudi juga meminta agar kapolri segera menuntaskan investigasi terkait tragedi yang terjadi pada 28 Agustus 2025 lalu.Aksi serupa sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya. Pada awal September 2025, para pengemudi ojol juga menggelar unjuk rasa di gedung DPR/MPR. Kala itu, mereka menyuarakan keresahan masyarakat luas, mulai dari harga kebutuhan pokok yang kian melambung hingga sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan.Menariknya, dalam aksi damai pada 2 September lalu, para pengemudi ojol sempat melakukan kegiatan simbolis dengan membagikan bunga mawar di kawasan Monas. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk seruan damai sekaligus upaya menghindari adanya provokasi yang dapat menimbulkan kericuhan.Melalui aksi besar yang akan digelar, ribuan pengemudi ojol berharap pemerintah, parlemen, dan seluruh pemangku kebijakan dapat mendengar serta menindaklanjuti aspirasi mereka.Tuntutan yang disuarakan diyakini sebagai langkah untuk memperbaiki regulasi transportasi daring, melindungi kesejahteraan pengemudi, sekaligus memastikan layanan tetap adil bagi masyarakat pengguna jasa.