Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: WahyuMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi digital tidak terkena perang tarif perdagangan di antara negara adidaya, dalam hal ini tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat (AS).Untuk menjadikan ekonomi digital sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi, kata dia, pemerintah mengandalkan pengembangan data center di Indonesia yang juga membutuhkan energi hijau."Menuju pertumbuhan ekonomi kita yang lebih tinggi, ada salah satu akselerator yang juga didorong dan ini juga butuh energy green, yaitu di sektor digital. Sektor digital salah satu yang hungry power adalah data center," kata Airlangga saat gelaran kumparan Green Initiative Conference di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).Di sisi lain, Airlangga juga optimistis terhadap perkembangan ekonomi digital di masa depan, lantaran sektor ini tidak terkena perang tarif yang sempat memanas, salah satunya antara AS dengan China. Dia menekankan perkembangan sektor ini juga perlu didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang tangguh."Kita wajib optimistis karena digital ekonomi enggak kena perang tarif, karena ini perangnya melalui satelit, melalui fiber optic," jelasnya.Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFPAirlangga menjelaskan, salah satu proyek data center yang digencarkan pemerintah yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, yang saat ini lahannya sudah laku, selain data center, tapi juga proyek solar photovoltaic (PV).Dalam pengembangan data center di Indonesia, lanjut dia, pemerintah juga akan mendorong kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI)."AI ini sebetulnya di Indonesia sudah dimulai dengan industri 4.0, dengan machine to machine communication, kemudian dengan artificial intelligence, dengan juga menggunakan digital twin khususnya untuk manufacturing," tutur Airlangga.Ke depannya, Airlangga menilai seluruh perusahaan akan berbasis digital dan menerapkan AI, sehingga kebutuhan akan data center yang berbasis Graphic Processing Unit."Dengan demikian, kita juga akan mendorong bukan hanya dari segi hardware, tetapi dari software dan kita juga akan terus mengembangkan ekosistem semikonduktor di Indonesia," imbuh Airlangga.