Airlangga Beberkan Paket Stimulus 8+4+5: Sektor Rill Bergerak, Ekonomi RI Tumbuh

Wait 5 sec.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paket stimulus 8+4+5 yang bakal diterapkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.Secara total ada 17 paket stimulus yang menurutnya akan menopang industri, daya beli masyarakat, sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional.Salah satunya adalah program magang bagi fresh graduate. Peserta magang akan ditempatkan di perusahaan selama enam bulan dan menerima honor setara upah minimum provinsi (UMP). “Tujuannya agar sektor riil bisa bergerak. Kalau sektor riil bergerak tentu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja terdampak,” kata Airlangga dalam acara kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).Di sisi lain, pemerintah akan menanggung pajak penghasilan (PPh 21) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 10 juta per bulan. Kebijakan ini membuat pekerja tidak lagi kehilangan Rp 400 ribu–Rp 600 ribu per bulan karena potongan pajak. “Dan perusahaan juga tidak bayar karena pemerintah yang bayar. Ini kita lanjutkan sampai tahun depan di sektor tersebut, yang kemarin ditambah hotel, restoran, dan kafe,” jelasnya.Program lain adalah manfaat tambahan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor perumahan. Saat ini ada 40 juta pekerja yang menjadi peserta, yang bisa memanfaatkan fasilitas kredit untuk uang muka, cicilan, maupun renovasi rumah dengan bunga lebih rendah.Airlangga juga memastikan ada empat program yang diperpanjang hingga 2029, di antaranya tarif PPh final UMKM sebesar 0,5 persen untuk omzet hingga Rp 4,8 miliar per tahun, serta diskon 50 persen iuran Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan bagi pekerja lepas seperti mitra ojek online (ojol). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan"Fasilitas ini akan diperluas ke sektor pertanian dan pekerja nonformal lainnya,"imbuh dia.Selain itu, pemerintah menyiapkan lima program andalan Presiden Prabowo Subianto yang berorientasi penciptaan lapangan kerja. Program tersebut meliputi Koperasi Desa Merah Putih, Perkebunan Rakyat, Kampung Nelayan Merah Putih, serta Tambak Pantura.“Jadi totalnya ada 17 paket, terdiri dari 8 program berjalan, 4 dilanjutkan, dan 5 program andalan. Semuanya disiapkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di usia 80 tahun Indonesia merdeka,” kata Airlangga.8 Program Akselerasi 2025Sejumlah warga mencari informasi lowongan pekerjaan saat bursa kerja di Thamrin City, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO Total anggaran untuk rincian paket stimulus ini sebesar Rp 16,23 triliun. Program pertama adalah magang untuk fresh graduate, menyasar 20 ribu lulusan perguruan tinggi maksimal satu tahun setelah kelulusan.Peserta magang akan mendapatkan uang saku setara upah minimum, sekitar Rp 3,3 juta per bulan selama enam bulan, dengan anggaran Rp 198 miliar per tahun hingga 2026.Program kedua adalah perluasan insentif Pajak Penghasilan (PPh) 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) yang menyasar sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe. Sebanyak 552 ribu pekerja akan memperoleh pembebasan PPh 21 selama tiga bulan di akhir 2025 dengan anggaran Rp 120 miliar. Tahun 2026, program ini kembali dilanjutkan dengan dana Rp 480 miliar.Program ketiga berupa bantuan pangan, di mana pemerintah menyalurkan 10 kilogram beras per bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat pada Oktober-November 2025, dengan anggaran Rp 7 triliun. Selain itu, pemerintah juga menanggung sebagian iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi 731 ribu pekerja informal seperti pengemudi ojol, sopir, kurir, dan logistik.Mereka bakal mendapat potongan iuran 50 persen selama enam bulan dengan perlindungan berupa santunan kematian hingga 48 kali upah, santunan cacat 56 kali upah, beasiswa Rp 174 juta untuk dua anak, serta santunan jaminan kematian sebesar Rp 42 juta. Dana Rp 36 miliar untuk program ini ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.Ilustrasi BPJS Kesehatan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparanProgram lain mencakup manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan, berupa relaksasi bunga kredit KPR, apartemen, maupun rumah tapak. Suku bunga diturunkan dari BI Rate+5 persen menjadi BI Rate+3 persen, sementara bunga kredit developer dipangkas dari BI Rate+6 persen menjadi BI Rate+4 persen. Targetnya 1.050 unit rumah dengan nilai Rp 150 miliar.Pemerintah juga menyiapkan program padat karya tunai atau cash for work yang akan menyerap lebih dari 609 ribu tenaga kerja pada periode September-Desember 2025. Proyek ini mendapat alokasi Rp 3,5 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Rp 1,8 triliun dari Kementerian Perhubungan.Program ketujuh adalah percepatan deregulasi tata ruang melalui integrasi RDTR digital ke sistem Online Single Submission (OSS). Tahun 2025 ditargetkan mencakup 50 daerah dengan anggaran Rp 175 miliar, lalu diperluas menjadi 300 daerah pada 2026 dengan tambahan anggaran Rp 1,05 triliun.Terakhir, pemerintah meluncurkan program perkotaan berbasis gig economy dengan pilot project di Jakarta. Program ini menyediakan ruang kerja bersama (working space) sekaligus peningkatan kualitas pemukiman, yang kemudian diperluas ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Manado, Makassar, dan Batam. Dana awal Rp 2,7 triliun berasal dari Pemprov DKI dan didukung Kementerian Ekonomi Kreatif.4 Program Lanjutan 2026Selain delapan program utama, terdapat empat program yang akan diperpanjang ke tahun 2026. Pertama, insentif PPh Final 0,5 persen untuk UMKM yang berlaku hingga 2029, menyasar 542 ribu wajib pajak UMKM dengan anggaran Rp 2 triliun pada 2025. Kedua, perpanjangan PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata dengan anggaran Rp 480 miliar per tahun.Ketiga, PPh 21 DTP untuk industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dan kulit, yang diperkirakan menyasar 1,7 juta pekerja dengan alokasi Rp 800 miliar.Keempat, diskon iuran JKK dan JKM bagi pekerja upah maupun pekerja informal lain seperti petani, pedagang, nelayan, buruh bangunan, hingga pekerja rumah tangga. Program ini diperkirakan menyasar 9,96 juta orang dengan anggaran Rp 753 miliar.5 Program Penyerapan Tenaga KerjaPaket ekonomi juga diperkuat dengan lima program yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja. Pertama, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dengan target 80 ribu koperasi baru pada 2025 yang berpotensi menyerap 681 ribu orang, bahkan bisa tembus 1,3 juta orang hingga akhir tahun.Kedua, Kampung Nelayan Merah Putih, dengan target awal 100 desa yang menyerap 8.645 tenaga kerja. Dalam jangka panjang, program ini dikembangkan hingga 4.000 titik dengan potensi menciptakan 200 ribu lapangan kerja.Ketiga, Revitalisasi Tambak Pantura seluas 20 ribu hektare dengan serapan 168 ribu tenaga kerja. Keempat, modernisasi kapal nelayan sebanyak 1.000 unit yang mampu membuka hampir 200 ribu lapangan kerja baru.Kelima, Perkebunan Rakyat dengan penanaman kembali 870 ribu hektare lahan komoditas seperti tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan pala, yang diproyeksikan menyerap 1,6 juta tenaga kerja dalam dua tahun.