Duchess of Kent, Anggota Kerajaan Inggris Pertama yang Dimakamkan secara Katolik

Wait 5 sec.

Katharine, Duchess of Kent. Foto: REUTERSPada Selasa (16/9), keluarga Kerajaan Inggris berkumpul untuk melepas Katharine, Duchess of Kent, ke tempat peristirahatan terakhir. Katharine, istri sepupu Ratu Elizabeth II Pangeran Edward, Duke of Kent, meninggal dunia pada 4 September 2025 di usia ke-92 tahun.Prosesi pemakaman dilangsungkan di Gereja Westminster Cathedral, Inggris, dan dihadiri oleh para anggota senior Kerajaan Inggris; mulai dari Raja Charles III, Pangeran William, Kate Middleton, hingga Putri Anne.Uniknya, ini merupakan prosesi pemakaman Katolik pertama untuk seorang anggota keluarga Kerajaan Inggris dalam beberapa abad terakhir. Ya, Katharine adalah satu dari sedikit anggota Kerajaan Inggris yang memeluk agama Katolik.Prosesi pemakaman Katharine, Duchess of Kent, secara Katolik di gereja Westminster Cathedral, Inggris, Selasa (16/9/2025). Foto: Paul Grover/REUTERSKeluarga Kerajaan Inggris menganut agama Kristen Anglikan sejak masa kekuasaan Raja Henry VIII di abad ke-16, ketika Kerajaan Inggris memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma dan mengukuhkan Gereja Inggris, gereja denominasi Anglikan. Katharine pindah agama pada 1994, menjadikannya orang pertama di keluarga kerajaan yang berpindah keyakinan ke Katolik dalam 300 tahun terakhir.Sebelum meninggal, Katharine sudah berwasiat ingin dimakamkan secara Katolik di gereja Westminster Cathedral. Misa Requiem dipimpin oleh Uskup Agung Kardinal Westminster, Kardinal Vincent Nichols.Sosok Katharine, Duchess of KentKatharine, Duchess of Kent. Foto: REUTERSKatharine Lucy Mary Worsley lahir pada 22 Februari 1933 di Hovingham Hall, Yorkshire, Inggris, dari keluarga aristokrat. Ayah Katharine adalah Sir William Worsley, 4th Baronet. Sang Duchess adalah keturunan dari salah satu tokoh kontroversial Inggris abad ke-17, Oliver Cromwell.Oliver Cromwell merupakan tokoh prominen di balik eksekusi mati raja Inggris Charles I. Menggulingkan Kerajaan Inggris dan menerapkan sistem republik, Oliver memimpin Inggris pasca-perang sipil dengan titel Lord Protector untuk Negara Persemakmuran Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.Saat muda, Katharine menjadi seorang debutante—perempuan muda Inggris dari kelas sosial tinggi yang sudah siap untuk menikah. Pada 1950-an, ia diperkenalkan dengan pria-pria bangsawan, termasuk Pangeran Edward, sepupu Ratu Elizabeth II.Pernikahan Pangeran Edward dan Katharine pada 1961. Foto: Instagram/theroyalfamilyMereka bertemu saat Edward bertugas sebagai tentara di pangkalan militer Inggris Catterick Camp. Mereka pun jatuh cinta, tetapi kabarnya, hubungan mereka tidak direstui oleh ibunda Edward, Putri Marina. Meskipun datang dari keluarga bangsawan, Katharine tetap dianggap sebagai “rakyat jelata”.Namun, restu tidak menghalangi cinta mereka. Katharine dan Edward memutuskan bertunangan pada 1961 dan menikah di tahun yang sama. Lewat pernikahan tersebut, Katharine memperoleh gelar Duchess of Kent. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak dan 10 cucu.Sang Duchess terkenal dengan cintanya akan musik dan seni. Dikutip dari situs resmi Kerajaan Inggris, sejak belia, Katharine sudah belajar bermain instrumen musik piano, organ, dan biola. Dia melanjutkan pendidikan musiknya di Miss Hubler’s Finishing School di Oxford. Saking cintanya dengan musik, ia bahkan pernah diam-diam mengajar sebagai guru musik di sekolah dasar selama 13 tahun.Katharine, Duchess of Kent. Foto: Instagram/theroyalfamily“Saya dikenal sebagai Nyonya Kent. Hanya kepala sekolah yang tahu identitas asli saya. Orang tua murid tidak tahu, para siswa tidak tahu. Tidak ada yang pernah sadar. Tidak ada pemberitaan soal itu sama sekali,” ucap Katharine dalam wawancara bersama The Telegraph.Selain itu, Katharine juga aktif di bidang olahraga tenis. Sang Duchess merupakan pelindung atau patron bagi turnamen tenis bergengsi Wimbledon selama tiga dekade.Katharine mundur dari tugas resminya sebagai anggota aktif Kerajaan Inggris pada 2002. Dia melepaskan gelar resmi Her Royal Highness (HRH/Yang Mulia) dan berfokus pada kegiatan amal dan membangun yayasan musik untuk anak muda. Yayasan amal tersebut bernama Future Talent.Sejak saat itu, sang Duchess of Kent tak banyak muncul di publik. Ia hanya sesekali menghadiri acara resmi kerajaan. Bahkan, Katharine tidak muncul di pemakaman Ratu Elizabeth II pada 2022 dan penobatan Raja Charles III di 2023. Dia menjadi sosok yang cukup misterius bagi publik selama dua dekade terakhir.