Ilustrasi (Freepik)YOGYAKARTA - Kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat semakin meningkat. Kini, banyak orang mulai meluangkan waktu untuk berolahraga demi menjaga kebugaran tubuh. Dari sekian banyak pilihan olahraga, lari menjadi salah satu favorit karena praktis, murah, dan bisa dilakukan di mana saja tanpa perlu banyak peralatan.Namun, bagi pemula, sekadar berlari tanpa memahami teknik dasar bisa membuat latihan kurang optimal. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pace dalam lari. Pace merupakan metrik yang membantu pelari mengukur ritme, sehingga performa tetap terjaga.Dengan mengetahui pace, pelari dapat mengatur energi dan menentukan target yang sesuai dengan kemampuan. Sayangnya, banyak pelari pemula mengabaikan aspek ini. Padahal, pace bukan hanya sekadar soal kecepatan, melainkan strategi untuk menjaga daya tahan, menghindari cedera, dan meningkatkan kualitas latihan. Lantas, apa itu pace dalam lari?Apa Itu Pace dalam Lari?Secara sederhana, pace adalah ukuran kecepatan lari dalam satuan waktu per jarak, biasanya menit per kilometer. Misalnya, jika seseorang berlari dengan pace 5, artinya ia menempuh 1 kilometer dalam 5 menit. Semakin kecil angka pace, semakin cepat pula larinya.Pace tidak hanya membantu pelari memahami seberapa cepat ia berlari, tetapi juga menjadi kunci dalam mengatur strategi latihan. Dengan mengetahui pace, pelari bisa menghindari kelelahan dini, membangun daya tahan tubuh, serta mencapai target kebugaran yang diinginkan, seperti menurunkan berat badan atau memperkuat sistem kardiovaskular.Mengelola pace dengan baik akan berdampak langsung pada kualitas latihan. Misalnya, pelari yang memulai dengan pace terlalu cepat bisa cepat kehabisan energi sebelum mencapai jarak yang ditargetkan. Sebaliknya, jika pace terlalu lambat, manfaat latihan mungkin tidak maksimal.Selain itu, pemahaman tentang pace memungkinkan pelari mengukur progres latihan dari waktu ke waktu. Dengan begitu, setiap sesi lari bisa lebih terarah dan hasilnya pun lebih memuaskan.Penerapan pace tidak hanya membantu menjaga ritme lari, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tubuh dan pikiran. Beberapa di antaranya yakni:Mencegah overtraining dan cedera, karena tubuh berlari sesuai kemampuan.Meningkatkan kapasitas aerobik tubuh, sehingga jantung dan paru-paru lebih kuat.Membantu menetapkan tujuan spesifik, misalnya target 10K dengan pace tertentu.Memaksimalkan pembakaran lemak, terutama bila pace dijaga pada zona latihan tertentu.Melacak perkembangan dengan membandingkan pace dari waktu ke waktu.Mengurangi risiko overexertion, yaitu kelelahan berlebihan akibat terlalu memaksakan diri.Dengan manfaat sebesar itu, tidak heran jika pace dianggap sebagai elemen penting dalam dunia lari.Cara Menghitung Pace dalam LariSetelah mengetahui arti pace, selanjutnya pelari perlu memahami cara menghitungnya agar latihan lebih terukur. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan:Tentukan jarak lari dengan akurat, misalnya menggunakan GPS atau jam tangan pintar.Catat waktu tempuh untuk menyelesaikan jarak tersebut.Hitung pace dengan membagi waktu tempuh dengan jarak yang dilalui. Contoh: Jika kamu berlari sejauh 5 km dalam waktu 25 menit, maka pace = 25:5 = 5 menit/km.Untuk hasil lebih maksimal, gunakan aplikasi pace tracking agar dan bisa dipantau secara real-time. Dengan memahami dan mengelola pace, setiap sesi lari bisa lebih efektif, menyenangkan, serta sesuai dengan target kesehatan maupun kebugaran.Jadi, bagi kamu yang baru memulai olahraga lari, jangan hanya fokus pada jarak atau waktu tempuh. Mulailah belajar mengenali pace agar perjalanan menuju tubuh sehat dan bugar bisa berjalan lebih optimal. Ingat, lari bukan sekadar mengejar kecepatan, tetapi juga tentang konsistensi dan kendali.