Pelaku pembunuhan terhadap karyawati PT PNM, yakni Rs (tengah) saat diamankan ri di Polres Pasangkayu, Minggu (21/9/2025) (ANTARA/HO/Humas Polres Pasangkayu)PASANGKAYU – Kasus pembunuhan terhadap Hj (19), karyawati PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, memicu kemarahan warga. Ratusan orang merusak rumah pelaku berinisial Rs (33) pada Minggu sore. Pelaku sebelumnya ditangkap Polres Pasangkayu setelah terungkap membunuh korban yang jasadnya ditemukan di kebun kelapa milik warga Dusun Tangga-tangga, Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo. “Pelaku sudah kami amankan dan saat ini masih dalam pemeriksaan intensif untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Kasat Reskrim Polres Pasangkayu AKP Rully Marwan di Pasangkayu, Antara, Minggu, 21 September. Kasus ini berawal dari laporan orang hilang pada Kamis, 18 September lalu. Pada Sabtu kemarin sekitar pukul 08.00 WITA, korban Hj ditemukan tewas mengenaskan di kebun kelapa dengan kondisi nyaris tanpa busana, sedangkan pakaian seragamnya terlilit di leher. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Ako untuk pemeriksaan luar. Malam harinya, tim forensik RS Bhayangkara Mamuju melakukan autopsi. Menurut Rully, korban terakhir kali terlihat mendatangi rumah nasabah PNM berinisial Nl. Saat itu, yang menemui korban adalah suami Nl, yakni Rs. Korban sempat menagih kredit namun pelaku mengaku belum memiliki uang. Pelaku kemudian membonceng korban menggunakan sepeda motor untuk mencari pinjaman ke tetangga, namun gagal. Dalam perjalanan, keduanya terlibat adu mulut. “Korban mengatakan kalau tidak bisa bayar, jangan berutang. Ucapan itu membuat pelaku tersinggung hingga kemudian melakukan kekerasan fisik,” terang Rully. Pelaku bahkan melepas celana korban dengan tujuan mempermalukan jika jasadnya ditemukan orang lain. Setelah itu, Rs meninggalkan Hj di lokasi kejadian dan menyembunyikan sepeda motor korban sekitar 100 meter dari tempat kejadian perkara sebelum pulang dengan berjalan kaki. Kematian tragis Hj membuat warga Pasangkayu geram. Pada Minggu sore, ratusan orang mendatangi rumah pelaku di Desa Sarjo dan merusak bangunan yang sudah ditinggalkan kosong. “Kami mengimbau agar warga tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus sepenuhnya kepada aparat penegak hukum,” kata Rully.