Ilustrasi vaksin cacar monyet (istockphoto)SELATPANJANG – Seorang santri di salah satu pesantren di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox). Korban meninggal pada Jumat, 19 September, setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Meranti. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Ade Suhartian mengatakan, korban merupakan satu dari empat santri yang dilaporkan mengalami gejala mirip cacar monyet. Dua santri lainnya masih berstatus suspek, sedangkan satu santri dalam kondisi berangsur membaik. “Gejala yang muncul memang mengarah ke ‘monkeypox’ seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi untuk kepastian, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru,” kata Ade di Selatpanjang, Antara, Minggu, 21 September. Sejak Kamis, Dinkes Kepulauan Meranti melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak erat terhadap santri dan warga sekitar. “Hasil sementara menunjukkan tidak ada penambahan kasus baru,” ujarnya. Bupati Kepulauan Meranti Asmar membenarkan laporan dari salah satu pesantren terkait empat santri yang diduga terinfeksi cacar monyet. “Ternyata memang benar ada satu pasien meninggal, satu lagi dirawat, dan dua lainnya sudah dipulangkan,” kata Asmar. Ia mengatakan pihaknya telah menginstruksikan agar Dinkes dan RSUD Meranti bertindak cepat. Jika fasilitas lokal tidak memadai, pasien disarankan segera dirujuk ke Pekanbaru untuk penanganan lebih lanjut. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap tenang, menjaga kebersihan, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam, ruam kulit, atau pembengkakan kelenjar getah bening.