Bendera Palestina berkibar di kantor perwakilan London. (Twitter/@egypt_uk)JAKARTA - Para diplomat Palestina di London, Inggris mengibarkan bendera negara mereka pada Hari Senin untuk menandai pengakuan Inggris atas Palestina dan mendeklarasikannya sebagai langkah penting dalam "perjalanan panjang menuju keadilan, pembebasan, dan kedaulatan".Para menteri, anggota parlemen, dan korps diplomatik ibu kota berkumpul untuk memberi selamat kepada Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot, bersama anggota komunitas Palestina di London."Di ibu kota yang sama dengan deklarasi Balfour, setelah lebih dari satu abad penyangkalan, perampasan, dan penghapusan yang berkelanjutan, pemerintah Inggris akhirnya mengambil langkah yang telah lama tertunda untuk mengakui negara Palestina," ujarnya, didampingi oleh Menteri Timur Tengah Inggris Hamish Falconer dan Menteri Utama Skotlandia John Swinney, melansir The National 22 September."Pengakuan internasional lebih dari sekadar gestur diplomatik. Ini adalah pengakuan bahwa Palestina selalu, selalu, menjadi tanah yang bermasyarakat," kata Dubes Zomlot.Lebih jauh, ia berterima kasih kepada "jutaan orang" di Inggris yang telah turun ke jalan "yang mengubah London menjadi pusat gerakan untuk Palestina" dan yang "memilih prinsip daripada politik"."Kami akan selalu mengingat bagaimana kalian berdiri di sisi kami, di sisi sejarah yang benar," ujarnya.Dubes Zomlot mengangkat papan nama Kedutaan Besar Palestina. (Twitter/@egypt_uk) 2"Kepada rakyat saya, rakyat Palestina yang hebat dan bangga di Gaza, di Yerusalem, di Jenin, di kamp-kamp pengungsi, di pengasingan, momen ini milik kalian," seru Dubes Zomlot penuh haru.Dubes Zomlot misi tersebut akan secara resmi dianggap sebagai kedutaan setelah beberapa "pekerjaan hukum dan birokrasi" selesai. Diiringi sorak sorai, ia mengangkat tinggi-tinggi sebuah plakat bertuliskan "Kedutaan Besar Negara Palestina", yang akan ditempatkan di gedung tersebut.Sementara itu, Menteri Falconer mengakui pengakuan tersebut "tidak akan mengakhiri penderitaan" di Gaza."Ini bukan hanya dukungan terhadap visi dua negara, tetapi juga penolakan terhadap ekstremisme di kedua belah pihak," ujarnya.Ini juga merupakan "alat" untuk memberdayakan mereka yang bernegosiasi untuk dua negara, tambahnya.Dalam kesempatan tersebut ia juga mendesak Hamas untuk melucuti senjatanya. Orang-orang berteriak "malu padamu" dan "berhenti mempersenjatai Israel" saat Falconer berbicara.Sedangkan Menteri Swinney setuju sanksi lebih lanjut terhadap Israel diperlukan. Ia juga meminta Inggris untuk bergabung dalam kasus Afrika Selatan melawan Israel di Mahkamah Internasional dan berkomitmen untuk melaksanakan surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional."Saya telah menegaskan, pengakuan Inggris atas Negara Palestina seharusnya tanpa syarat, tetapi keputusan ini sedikit banyak mengakui tanggung jawab Inggris yang khidmat dan bersejarah terhadap semua orang di kawasan ini," ujarnya."Meskipun pengumuman ini merupakan kabar baik, ini hanyalah langkah pertama menuju terwujudnya solusi dua negara," lanjutnya."Saya mendesak Pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna mempercepat perdamaian, termasuk terus menyerukan gencatan senjata segera dan dimulainya kembali bantuan yang mengalir bebas," tandasnya.Diketahui, Inggris bersama Kanada, Australia dan Portugal mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Hari Minggu, menyoroti situasi memprihatinkan di Jalur Gaza dan mendorong solusi damai dua negara.