Kemlu RI: Pengakuan Global Atas Palestina Merupakan Elemen Penting

Wait 5 sec.

Ilustrasi negara Palestina, (UN Photo/Manuel Elías)JAKARTA - Pengakuan Negara Palestina merupakan elemen penting dalam proses perdamaian, kata Kementerian Luar Negeri RI, menyambut baik langkah sejumlah negara mengakui statu kenegaraan Palestina.Presiden Prancis mengumumkan pengakuan negaranya terhadap Negara Palestina saat berbicara dalam dalam High-level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution, rangkaian High Level Week Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Senin 22 September waktu setempat.Langkah Prancis menyusul pengakuan Inggris, Kanada, Australia dan Portugal yang mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Hari Minggu."Indonesia menyambut baik keputusan sejumlah negara yang secara resmi mengakui Negara Palestina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkang dalam pesan singkat dari New York kepada VOI.id, Selasa 23 September."Langkah ini merupakan perkembangan positif dalam upaya mengakhiri pendudukan ilegal Israel atas Palestina dan mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan," tandasnya.Dengan pengakuan Prancis, total 154 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui Negara Palestina.Sejumlah negara lainnya diperkirakan akan mengikuti jejak Prancis pada Hari Seni waktu New York, antara lain Malta, Luksemburg, hingga Belgia."Indonesia mendorong agar semakin banyak negara mengikuti langkah tersebut sebagai bentuk konkret implementasi Solusi Dua Negara," seru Yvonne."Pengakuan global atas Palestina merupakan elemen penting yg berikan status yang setara bagi Palestina dalam proses perdamaian," tegasnya.Diketahui, Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum yang sama dengan Presiden Macron menyerukan pengakuan Negara Palestina, menegaskan solusi dua negara merupakan satu-satunya solusi untuk perdamaian dan stabilitas Palestina, Israel dan kawasan.Mengapresiasi negara-negara yang berani mengambil sikap untuk mengakui Negara Palestina, Presiden Prabowo mengatakan itu merupakan langkah yang benar di sisi sejarah dan menyerukan negara lain segera mengikutinya."Sejarah tidak akan menunggu. Kita harus mengakui Negara Palestina sekarang juga," seru Presiden Prabowo."Pengakuan status kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan berarti kesempatan nyata mewujudkan perdamaian yang abadi. Itu harus menjadi perdamaian yang nyata bagi semua pihak," tandasnya.Sedangkan Sekjen PBB Antonion Guterres dalam sambutannya dalam forum yang sama menyerukan semua negara untuk kembali pada solusi dua negara sebelum terlambat."Kenegaraan Palestina adalah hak, bukan hadiah," tandasnya.Diketahui, High-level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution diselenggarakan sesuai dengan resolusi Majelis Umum A/RES/79/81 tanggal 3 Desember 2024 dan keputusan Majelis Umum 79/573 B tanggal 5 September 2025.Konferensi ini dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud. Presiden Prabowo mendapat urutan berbicara kelima setelah Yordania, Turki, Brasil dan Portugal."Konferensi ini akan mengadopsi dokumen hasil yang berorientasi pada aksi berjudul "Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara", untuk segera memetakan jalur yang tidak dapat diubah menuju penyelesaian damai masalah Palestina dan implementasi solusi dua negara," dikutip dari situs PBB.