Pekerja berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak sideways pada kisaran level 8.000–8.100 pada perdagangan Selasa (23/9).Sebelumnya, pada Senin (22/9), IHSG ditutup turun 11,08 poin atau 0,14 persen ke posisi 8.040,04.Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal, indikator Stochastic RSI berada di area overbought dan histogram positif MACD mulai mendatar, yang mengindikasikan minat beli mulai berkurang.“Meskipun demikian, IHSG masih bertahan di atas level MA5 dan sempat mencapai level intraday tertinggi baru di 8.087. Diperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways pada kisaran 8.000–8.100,” tulis Analis Phintraco Sekuritas dalam keterangannya, Selasa (23/9).Prediksi menguatnya IHSG juga dipengaruhi faktor domestik, di mana investor menantikan data M2 Money Supply atau uang beredar bulan Agustus 2025.Ada pula dorongan dari Jerman, yang akan merilis HCOB Manufacturing PMI Flash bulan September, diperkirakan naik ke level 50 dari 49,8 pada Agustus 2025. Dari Inggris, akan dirilis S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan September yang diperkirakan stabil di level 47, serta S&P Global Services PMI Flash yang diperkirakan turun ke 53,5 dari 54,2 pada Agustus 2025.“AS juga akan merilis indeks S&P Global Manufacturing dan Services yang diperkirakan melambat. Selain itu, investor juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell,” lanjutnya.Saham-saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas pada Selasa (23/9) antara lain MDKA, ARCI, WIFI, PSAB, dan SCMA.Sementara itu, MNC Sekuritas memprediksi IHSG pada Selasa (23/9) berpeluang menguat ke level 8.098–8.155.“Namun, worst case IHSG rawan terkoreksi cukup dalam ke 7.383–7.534,” tulis Analis MNC Sekuritas, Selasa (23/9).Adapun, saham-saham yang dapat direkomendasikan MNC Sekuritas pada Selasa (23/9) adalah ARCI, BRPT, BUVA, dan ENRG.-Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.