ILUSTRASI UNSPLASH/Mohammed IbrahimJAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dua rumah sakit di Kota Gaza telah dihentikan layanannya akibat eskalasi operasi serangan darat Israel dan kerusakan yang disebabkan oleh pemboman Israel yang terus berlanjut.Kementerian tersebut mengatakan Rumah Sakit Anak Al-Rantissi rusak parah beberapa hari yang lalu akibat pemboman Israel. Pada saat yang sama, Kementerian melaporkan serangan Israel di sekitar Rumah Sakit Mata di dekatnya, yang juga memaksa penghentian layanan di sana."Pendudukan secara sengaja dan sistematis menargetkan sistem layanan kesehatan di Kegubernuran Gaza sebagai bagian dari kebijakan genosida terhadap Jalur Gaza," katanya dilansir Reuters, Senin, 22 September."Tidak ada fasilitas atau rumah sakit yang memiliki rute akses aman yang memungkinkan pasien dan korban luka mencapainya," imbuh kementerian tersebut.Belum ada komentar langsung dari Israel.Hampir dua tahun perang, Israel menggambarkan Kota Gaza sebagai benteng terakhir Hamas. Militer Israel telah menghancurkan blok-blok perumahan yang katanya digunakan oleh kelompok militan tersebut sejak Israel melancarkan serangan darat ke kota itu bulan ini.Pada Senin, warga mengatakan tank-tank Israel telah maju lebih jauh ke daerah Sheikh Radwan dan Jalan Jala di utara Kota Gaza, tempat kedua rumah sakit tersebut berada, sementara di Tel Al-Hawa di tenggara, tank-tank telah bergerak lebih jauh ke arah bagian barat kota.Mereka mengatakan pasukan Israel telah menggunakan kendaraan bermuatan bahan peledak, yang diledakkan dari jarak jauh, untuk meledakkan puluhan rumah di kedua wilayah tersebut.Dalam pertemuan pada Senin di markas militer di Tel Aviv dengan Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf Eyal Zamir, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kembali tekadnya untuk melenyapkan Hamas, mengamankan pembebasan sandera yang tersisa, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.Serangan tersebut telah membuat khawatir keluarga sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza. Dua puluh dari 48 tawanan tersebut diperkirakan masih hidup.Sementara itu, otoritas kesehatan setempat mengatakan setidaknya 25 orang tewas oleh tembakan Israel pada hari Senin di seluruh wilayah tersebut, sebagian besar di Kota Gaza. Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel menewaskan 1.200 orang, dan 251 lainnya disandera, menurut penghitungan Israel.Operasi militer Israel selama dua tahun telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza.Serangan Israel telah menyebarkan kelaparan, menghancurkan sebagian besar bangunan, dan membuat sebagian besar penduduk wilayah itu mengungsi, dalam banyak kasus berulang kali.