Cerita Kamila Andini Pernah Merasa Gagal Saat Bikin FTV

Wait 5 sec.

Kamila Andini. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSutradara Kamila Andini pernah merasa gagal saat membuat film televisi atau FTV.Kamila Andini membuat FTV sebagai bagian untuk menemukan jati diri di dunia sinema.Selain membuat FTV, Kamila Andini juga membuat film dokumenter dan music video.“Sebenarnya saya juga nyobain banyak hal, bikin music video, bikin juga FTV dulu judulnya Playboy Ponsel,” kata Kamila di kawasan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).Sutradara Kamila Andini memberi tanggapan saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). Foto: Andrian Gilang Khrisnanda/kumparanKamila Andini Merasa Tidak Ahli Bikin FTVMeski begitu, Kamila Andini merasa hasil karyanya tersebut tidak memuaskan.“Pada saat bikin, semuanya dimerahin karena itu kayak kegelapan dan kurang terang,” tutur Kamila.Istri Ifa Isfansyah itu merasa bahwa dirinya tidak ahli dalam membuat FTV.“Jadi di titik itu saya merasa tidak ahli dalam membuat FTV, kayaknya saya enggak jago ya bikin sinetron atau FTV, jadi saya merasa gagal,” ucap Kamila.Setelah itu, Kamila akhirnya memutuskan untuk membuat film panjang pertamanya berjudul The Mirror Never Lies. yang dirilis pada 2011.“Di situ akhirnya, oke saya pengin cari tahu kekuatan saya apa dan ya sudah paling akhirnya saya juga nemuin saya suka bicara tentang sosiologi, antropologi, ke-Indonesiaan, bicara tentang isu tertentu,” ungkap Kamila.“Mungkin karena kerangka berpikir saya, kerangka berpikir sosiolog selalu. Dan itu selalu hadir dari sebelumnya saya bikin dokumenter,” lanjutnya.Kamila Andini saat ditemui di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (5/11). Foto: Alfadillah/kumparanAdapun film pendek pertama Kamila adalah dokumenter yang ia buat saat duduk di kelas 2 SMA. Saat itu, ia ikut pelatihan workshop film dokumenter.Dari pelatihan itu, Kamila membuat dokumenter berjudul Di Balik Rahasia Cita Rasa.“Waktu itu ikutin penjual pempek di Pulau Seribu judulnya Di Balik Rahasia Cita Rasa. Itu kenapa di awal-awal saya banyak bikin film dokumenter, karena belajarnya dari situ,” kata Kamila.Setelah itu, Kamila banyak membuat film dokumenter tentang lingkungan. Seiring berjalannya waktu, Kamila akhirnya menemukan jati dirinya di dunia sinema.“Jadi ternyata genre utamanya fiksi, sosial drama, itu kekuatan saya dan semakin ke sini semakin menemukan kekuatan,” ucap Kamila.Kamila sudah menggarap sejumlah film, di antaranya adalah Before, Now & Then (Nana), Yuni, dan Sekala Niskala.