Gagas Ide Produk Hijau, Mahasiswa Surabaya Sabet Juara Ajang Business Plan

Wait 5 sec.

Muhammad Maulana dan Nur Sofwatun Nisa.Inovasi ramah lingkungan lahir dari tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Melalui mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Muhammad Maulana dan Nur Sofwatun Nisak, sukses menyabet juara dua dalam ajang Business Plan Competition Bizmart.Bizmart merupakan kompetisi tahunan yang terselenggara oleh Fakultas Bisnis Maritim Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Dengan mengusung tema Sustainability in Business: From Vision to Action, ajang itu kembali mempertemukan lebih dari 150 tim dari berbagai universitas di Indonesia untuk beradu ide bisnis unggul dan inovatif.Dalam ajang tersebut, Maulana dan Nisak memperkenalkan produk inovatifnya bernama Seavo. Produk buatan mereka memanfaatkan limbah sekam padi dan rumput laut yang diolah menjadi bermacam barang fungsional, mulai dari wadah makanan hingga pelindung gawai.Maulana pun bercerita bahwa ide tim muncul dari keresahan terhadap lingkungan sekitar yang banyak ditemui adanya plastik dalam penggunaan berbagai produk.“Kami melihat kebiasaan masyarakat yang masih bergantung pada plastik. Melalui Seavo, kami ingin menghadirkan solusi produk yang ramah lingkungan, sehat, sekaligus mendukung keberlanjutan,” ujar mahasiswa asal program studi akuntansi itu, Selasa (23/9).Senada dengan Maulana, Nisak turut menyebut bahwa keunikan Seavo tidak hanya ada pada konsep keberlanjutannya, tetapi juga proyeksi biaya yang realistis untuk merealisasikan green product.“Bukan hanya murah dan ramah lingkungan saja, produk yang kami usung juga dapat berkontribusi bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” jelasnya.Di balik keberhasilan tersebut, strategi paling penting bagi mereka adalah manajemen waktu di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan lainnya.“Give your best effort. Kami hanya ingin menuangkan hasil ide bisnis yang bukan sekadar inovasi saja, tapi juga membawa manfaat bagi semua. Tentu juga membawa nama besar Universitas Airlangga,” tutur Maulana.Bagi keduanya, Bizmart bukan hanya soal perlombaan, namun juga menjadi ruang belajar sekaligus berjejaring sosial. Mereka berharap, inovasi Seavo tidak berhenti pada perancangan, melainkan benar-benar diproduksi dan beredar di masyarakat.“Ke depan, kami tidak ingin berhenti hanya sebagai perancang, tetapi juga sebagai pembuat. Seperti kata pepatah, “Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?” Oleh karena itu, kami siap melangkah lebih jauh untuk menciptakan perubahan nyata dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tutur Maulana.