Kesendirianku, Kanvas Kosong yang Kucoba Warnai

Wait 5 sec.

Foto Kanvas dalam Proses Pewarnaan. (sumber: dokumentasi pribadi)Ada kalanya menjalani hidup dengan kondisi sunyi. Bukan karena kosong, melainkan Allah sedang memberi ruang spesial. Kesendirian ibarat kanvas kosong: putih, lapang, bersih, dan siap untuk diberi warna. Dalam putihnya kanvas, tersimpan pesan ajakan "goreskan warna terbaikmu yang kelak menjadi kisah hidupmu".Dalam usaha menorehkan warna, kadang goresannya indah, kadang lumayan, kadang salah. Tapi rumus pastinya adalah: orang yang berkarya harus pernah mempunyai cukup karya buruk, karya sedang, untuk kemudian mendapatkan karya terbaik.Kanvas KesendirianKesendirian bukan kelemahan yang harus selalu diratapi. Bahkan sosok mulia Nabi Muhammad SAW pun mempunyai kebiasaan bertahannuts di Gua Hira. Dalam kesunyian itu, beliau tidak lari dari banyaknya masalah kehidupan, tetapi sedang menyiapkan jiwa. Hening Hira akhirnya menjadi saksi turunnya ayat pertama:اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَBacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! (Al. Alaq: 1).Maka aku pun ingin memandang kesendirianku dengan cara yang sama: bukan pelarian, melainkan persiapan.Warna yang Kucoba GoreskanSetiap manusia pada hakikatnya sedang mewarnai kanvas hidupnya masing-masing. Begitu pula aku, yang berusaha untuk tidak memperburuk warna kanvasku. Namun, seperti halnya lukisan, pasti terdapat warna terang dan gelap, dan semuanya tetap menjadi bagian dari keindahan.Tidak ada goresan yang sia-sia:فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ (٧) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ (٨)(7) "Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. (8) Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya" (Al. Zalzalah: 7-8).Harapan Akan Sang PenyempurnaMeski dalam kondisi sendiri, aku tetap menyimpan doa. Semoga suatu saat, jika waktunya tiba, Allah menghadirkan seseorang yang ikut menorehkan warna, menyempurnakan lukisan ini dengan cinta yang diridai. Sebagaimana janjinya:وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢١Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir (Ar. Rum:21).اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا ۝٩٦Sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa cinta (dalam hati) mereka (Maryam: 96).PenutupKesendirianku bukanlah akhir, melainkan awal dari lukisan panjang. Akan terus berusaha mewarnai kanvas jiwaku ini dengan warna terbaik. Jika kelak Allah menakdirkan, semoga ada sosok yang hadir untuk menyempurnakan lukisanku ini. Hingga pada akhirnya, lukisan hidupku ini terpajang indah di hadapan-nya, dengan warna yang ia ridai.