Kepala BGN Setop Dapur MBG di Bandung Barat Usai 352 Pelajar Keracunan

Wait 5 sec.

Kepala BGN Dadan Hindayana meninjau korban keracunan MBG di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTOKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meninjau korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (23/9).Di kecamatan tersebut terdapat setidaknya 352 pelajar keracunan makanan MBG. Dadan pun menyetop sementara kegiatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi MBG di wilayah tersebut."Saya sudah meninjau SPPG-nya. Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran, kemudian harus jadi perbaikan menyeluruh ya di SPPG tersebut. Saya sudah minta untuk setop sementara," kata Dadan di lokasi.Penyebab Keracunan: Dapur MBG Coba Ambil Jumlah BesarDadan menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi pola produksi di dapur SPPG di seluruh wilayah. Setiap dapur SPPG khususnya yang baru beroperasi diinstruksikan tidak memproduksi menu dalam jumlah banyak."Jadi saya kan sudah menginstruksikan untuk memulai kegiatan dari jumlah kecil ya. Memang untuk awal-awal baiknya 2 sekolah dulu, 3 sekolah dulu, sampai terbiasa seperti itu, dan sepertinya yang lagi SPPG ini (Cipari) dia berusaha untuk dalam jumlah besar di awal. Jadi itu ada kesalahan teknis," ujar Dadan.Jangan Lebih 4 JamDadan juga meminta menu makanan untuk program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu diproses tidak lebih dari 4 jam. Belum diketahui apakah makanan MBG di Cipongkor lebih dari 4 jam."Sekarang kami memberikan instruksi agar makanan diproses tidak lebih dari 4 jam sampai ke 5 jam, jadi ini kan memperpendek rantai. Selain itu juga bahan baku kan perlu dipersiapkan dengan bahan dari supplier yang kualitasnya baik," imbuh dia.Dadan melanjutkan, seluruh dapur SPPG yang sudah diberikan izin untuk beroperasi sudah dinyatakan memenuhi standar. Mulai dari aspek higienis, kelengkapan peralatan, kemudian kelengkapan personel."Tapi mungkin di dalam pelaksanaan kadang-kadang ada hal yang mau repot ya. Bangun malam, menyiapkan dalam waktu yang singkat. Ada yang agak ingin relax dengan mempersiapkan lebih awal," ujar Dadan.