Test drive BYD M6 Jakarta-Bandung-Jakarta. Foto: dok. BYD Motor IndonesiaData Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kenaikan penjualan secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mobil listrik sebesar 14,9 persen periode Juli ke Agustus 2025. Memperbaiki tren penjualan yang sempat minus pada Juni-Juli lalu.Total penjualan mobil listrik di bulan kedelapan 2025 mencapai 6.358 unit, naik dari bulan sebelumnya di angka 5.531 unit. Adapun secara akumulasi jumlah sepanjang Januari-Agustus 2025 mencatatkan 51.192 unit terjual. Meroket 122,1 persen dari periode serupa tahun lalu sejumlah 23.045 unit.Dari daftar tersebut, MPV listrik BYD M6 berada di peringkat teratas dengan torehan 1.379 unit. Diikuti Wuling BinguoEV yang mampu terjual 746 unit.Kemudian, mobil listrik AION V mengantongi penjualan 617 unit serta SUV premium BYD Sealion 7 membukukan 602 unit. BYD Atto 3 juga masih diminati konsumen, terbukti ia mampu memperoleh penjualan 454 unit, mengungguli Chery J6 di angka 325 unit.Tampilan mobil Aion V di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanNama-nama tersebut datang dari pabrikan Tiongkok, maka tak heran jika 8 dari 10 merek penjual mobil listrik terlaris di pasar domestik berasal dari China.Mulai dari posisi teratas, BYD sukses memasarkan 2.562 unit pada Agustus 2025 dan 18.989 unit sepanjang Januari-Agustus 2025. Jauh melebih Wuling di peringkat kedua sebanyak 1.109 unit di Agustus dan 9.317 unit pada delapan bulan pertama 2025.Selanjutnya, ada AION dan Chery yang masing-masing mengantongi 725 unit dan 521 unit pada Agustus 2025. Dibayangi Denza dengan perolehan 292 unit serta Geely yang menjual 224 unit di periode tersebut. Terdapat pula Xpeng, GWM, dan VinFast ikut masuk ke daftar tersebut.Didominasi produk CBUSejumlah mobil listrik XPeng X9 tiba di Indonesia. Foto: XpengData tersebut menunjukkan, sembilan produsen peserta insentif BEV sukses memasarkan produknya secara optimal. relaksasi ini sesuai Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2024 Juncto Nomor 1 Tahun 2024 mengatur subsidi bagi perusahaan yang melakukan impor CBU dengan komitmen investasi mendapatkan insentif Bea Masuk 0 persen dari tarif normal 50 persen. Selain itu, Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) juga dihapuskan, dari sebelumnya dikenakan sebesar 15 persen.Keringanan tersebut menjadikan para pabrikan bisa memasarkan produknya dengan harga terjangkau sambil memproses komitmen lokalisasi yang wajib dipenuhi mulai 1 Januari 2026 mendatang, lantaran insentif impor CBU akan habis di akhir tahun 2025 ini.”Tercantum dalam roadmap terkait pengembangan atau manufaktur produksi kendaraannya. Diawali melalui CKD (Completely Knocked Down) sampai 2026, kemudian di tahun 2027 melalui skema IKD (Incompletely Knocked Down). Lalu angka 80 persen pada 2030 dicapai melalui skema manufaktur part by part,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono beberapa waktu lalu.Akhirnya, mobil listrik dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 80 persen yaitu Hyundai Kona Electric malah melempem. Ia hanya terjual 41 unit pada Agustus 2025, jauh dengan kompetitornya yang masih diimpor utuh dari China seperti BYD Atto 3 (454 unit), Chery J6 (325 unit), Geely EX5 (224 unit), dan Chery E5 (196 unit).Daftar 20 mobil listrik terlaris Agustus 2025:BYD M6: 1.379 unitWuling BinguoEV: 746 unitAION V: 617 unitBYD Sealion 7: 602 unitBYD Atto 3: 454 unitChery J6: 325 unitDenza D9: 292 unitWuling Air EV: 284 unitGeely EX5: 224 unitChery E5: 196 unitWuling Cloud EV: 174 unitGWM Ora 03: 164 unitXpeng X9: 123 unitVinFast VF3: 110 unitHyptec HT: 96 unitHyundai IONIQ 5: 86 unitMG4 EV: 84 unitBYD Dolphin: 78 unitXpeng G6: 67 unitBYD Seal: 49 unitDaftar 10 merek mobil listrik terlaris Agustus 2025:BYD: 2.562 unitWuling: 1.109 unitAION: 725 unitChery: 521 unitDenza: 292 unitGeely: 224 unitXpeng: 190 unitGWM: 164 unitVinFast: 139 unitHyundai 134 unit