Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Terhadap Solusi Dua Negara dan Akhiri Tragedi Gaza

Wait 5 sec.

Presiden RI Prabowo Subianto. (Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden)JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Majelis Umum PBB, New York, Senin.Forum yang dipimpin Prancis dan Arab Saudi ini mempertemukan 33 negara dan organisasi internasional, dengan Indonesia hadir sebagai anggota core group yang mengawal proses perdamaian.Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan di Gaza. Ia menegaskan bahwa ribuan nyawa tak berdosa telah hilang dan menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap warga sipil.Presiden menekankan konsistensi Indonesia mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian. "Oleh karena itu, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian," tegasnya.“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” lanjutnya.Presiden juga menegaskan dukungan terhadap New York Declaration yang dianggap memberi jalur damai yang adil. Presiden mengapresiasi negara-negara yang telah mengakui Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. "Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak berhenti," tuturnya.Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa penghentian perang di Gaza harus menjadi prioritas utama dunia internasional. Indonesia siap berkontribusi aktif, termasuk dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah mandat PBB."Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” kata Presiden.