Ilustrasi robotaxi di Singapura (foto: x @ChinaScience)JAKARTA - Dua perusahaan robotaxi asal China mengumumkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Singapura untuk meluncurkan layanan antar-jemput otonom di kota-negara tersebut sebagai bagian dari ekspansi teknologi kendaraan otonom.Operator layanan ride-hailing Grab menyatakan akan bekerja sama dengan WeRide asal China untuk memulai layanan pada tahun depan. Sementara itu, Pony.ai dan perusahaan taksi serta transportasi Singapura, ComfortDelGro, mengumumkan kemitraan untuk layanan serupa.Grab dalam pernyataannya menyebutkan telah dipilih oleh otoritas lokal untuk mengoperasikan dua rute layanan antar-jemput otonom di wilayah Punggol. Layanan ini akan mulai mengangkut penumpang menggunakan kendaraan model lima dan delapan kursi dari WeRide mulai awal 2026, setelah fase pengujian untuk mempelajari rute secara mendetail. Pada Juli 2025, WeRide telah memperoleh izin dari pemerintah kota Shanghai untuk mengoperasikan layanan ride-hailing robotaxi otonom.Pony.ai menyatakan bahwa mereka bersama ComfortDelGro berencana memperkenalkan layanan kendaraan otonom pertama di Punggol sebelum diperluas ke komunitas sekitar. Layanan ini akan dimulai "dalam beberapa bulan mendatang" setelah mendapatkan persetujuan regulasi. Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) menyebutkan bahwa Pony.ai dan ComfortDelGro akan melayani rute sepanjang 12 km di Punggol.LTA juga menyatakan bahwa baik WeRide maupun Pony.ai memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menerapkan kendaraan otonom di luar negeri untuk berbagai jenis kendaraan, termasuk antar-jemput dan mobil. Pony.ai saat ini mengoperasikan robotaxi komersial di empat kota terbesar di China: Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.Pony.ai, yang didukung oleh Toyota Motor, juga tengah menjajaki peluncuran layanan tanpa pengemudi di Korea Selatan, Luksemburg, Timur Tengah, dan negara lain setelah mengumpulkan dana sebesar 260 juta dolar AS dari pencatatan di Nasdaq pada November 2024. Perusahaan ini berencana memperluas armada robotaxi mereka menjadi 1.000 unit sebelum akhir tahun ini.Pemerintah Singapura sendiri aktif menjajaki teknologi kendaraan otonom. Menteri Transportasi Jeffrey Siow telah mengunjungi beberapa perusahaan kendaraan otonom di China pada bulan Juni untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknologi ini.